Kapolri Tito Karnavian bersama Ketua MUI Ma'aruf Amin, Ketua FPI Rieziq Shihab, serta sejumlah tokoh Islam lainnya memberikan konferensi pers jelang Aksi Bela Islam Jilid III di Gedung MUI, Jakarta, 28 November 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin menyampaikan rencana rembug nasional yang akan diadakan usai Aksi Bela Islam III. Ini merupakan salah satu hal yang disepakati dalam pertemuan Polri dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) pada Senin siang.
"Mudah-mudahan sesudah itu (Aksi Bela Islam III) ada tindak lanjut. Kami mengusulkan dialog nasional untuk merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Ma'ruf dalam jumpa pers di gedung MUI, Menteng, Jakarta, Senin, 24 November 2016.
Selain rencana rembug nasional, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dan para petinggi GNPF MUI sepakat memindahkan lokasi aksi ke kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Kegiatan yang awalnya akan diadakan di Bundaran Hotel Indonesia, Jalan Sudirman, dan Jalan M.H. Thamrin itu sempat ditentang kepolisian karena berpotensi mengganggu lalu lintas. Awalnya, para pengunjuk rasa mengungkapkan niatnya menggelar ibadah salat Jumat di kawasan Bundaran Hotel Indonesia hingga ke jalan M.H. Thamrin dan Sudirman.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, menyebutkan aksi yang rencananya digelar pada 2 Desember itu sebagai bentuk kegiatan keagamaan alias ibadah. "GNPF dan polisi sepakat dalam Aksi Bela Islam III akan digelar doa bersama dan zikir. Ada tausiah dari para ulama," ujar Rizieq, salah satu penggagas aksi.
Sesuai kesepakatan, aksi itu digelar pukul 08.00-13.00 WIB. Ma'ruf, menurut Rizieq, akan bertindak sebagai khatib saat doa bersama. "Kami ajak jajaran Polri dan TNI ikut berdoa bersama. Jadi tak hanya menjaga keamanan, melainkan ikut aksi bela Islam juga," tuturnya.