Polisi Larang PO Bus Fasilitasi Keberangkatan Massa Demo 212  

Reporter

Sabtu, 26 November 2016 19:10 WIB

Massa GNPF MUI menunaikan Salat berjamaah disela unjuk rasa di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, 4 November 2016. Kasus dugaan penistaan agama tersebut dengan terlapor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Tegal - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mengimbau perusahaan otobus (PO) untuk tidak memfasilitasi pemberangkatan massa dalam kegiatan Aksi Bela Islam Jilid III ke Jakarta. "Hingga saat ini, baik Polda Metro Jaya maupun Mabes Polri, belum mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) terkait aksi yang akan digelar 2 Desember 2016 tersebut," kata Condro di Tegal, Sabtu, 26 November 2016.

Condro mengaku telah menyampaikan imbauan itu kepada sejumlah perusahaan otobus di Jawa Tengah. Jika imbauan itu tidak diindahkan, pihaknya tidak segan-segan akan memberikan surat tilang. “Ibaratnya ada orang yang punya motor lalu dipinjamkan kepada orang yang tidak punya SIM (surat izin mengemudi), itu bisa kena tilang. Apalagi kalau bus itu kan sudah ada trayeknya masing-masing,” kata Condro.

Bahkan, menurut Condro, jika unjuk rasa 2 Desember 2016 berujung pada pelanggaran pidana, bukan tidak mungkin polisi juga akan menindak pihak-pihak yang memberikan fasilitas demo tersebut. “Tentunya kami akan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang memfasilitasi,” katanya.

Condro berujar tidak bermaksud menghalangi hak warga negara untuk menyampaikan aspirasi. Namun dia mengimbau penyampaian aspirasi tersebut dilakukan di daerah masing-masing. “Silakan bagi ormas yang masih menginginkan digelarnya aksi 212 agar dilakukan di kota masing-masing. Tapi harus tertib,” katanya.

Menjelang aksi 2 Desember, kata Condro, polisi menetapkan status siaga satu untuk wilayah Jawa Tengah. Status itu berlaku mulai dari 28 November 2016 sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Pihaknya mengimbau kepada jajaran kepolisian di tingkat resor untuk meningkatkan penjagaan di tempat-tempat vital. “Nanti kami juga lakukan penyekatan di perbatasan. Kami berusaha mencegah agar massa tidak masuk ke Jawa Barat,” ujarnya.

Kepala Kepolisian Resor Tegal Kota Ajun Komisaris Besar Firman Darmansyah mengatakan telah menyiapkan ratusan personel untuk berjaga di jalur pantai utara Jawa bagian barat dan obyek vital lainnya. “Tentu kami terjunkan pasukan ada sekitar 560 personel,” tuturnya.

Rais Aam PC Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tegal Khambali Usman mengatakan secara organisasi pihaknya melarang warga nahdliyin untuk bergabung bersama umat Islam lain ke Jakarta. Namun, dia mengaku tidak bisa menjamin semua warga NU tidak berangkat. “Kalaupun ada yang berangkat itu atas nama pribadi. Jangan sampai membawa bendera dan atribut NU,” ucapnya.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

9 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

10 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

16 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

17 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

17 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

17 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

17 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

45 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya