Pusat Kucurkan Dana Rehabilitasi Banjir Garut Rp 14 Miliar

Reporter

Jumat, 25 November 2016 05:30 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau area pengerukan pasca banjir bandang Sungai Cimanuk di Lapang Paris, Garut, Jawa Barat, 29 September 2016. Hingga saat ini 19 orang dinyatakan masih hilang dan 34 orang meninggal dunia. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, pemerintah pusat hanya meloloskan anggaran hibah untuk rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana banjir bandang Garut akibat meluapnya Sungai Cimanuk sebesar Rp 14 miliar. “Dari usulan Rp 31 miliar untuk Garut direalisasi Rp 14 miliar,” kata dia di Bandung, Kamis, 24 November 2016.

Iwa mengatakan, dana hibah pemerintah pusat itu diserahkan melalui Kementerian Keuangan langsung pada pemerintah Garut lewat penandatangan naskah hibah hari ini di Jakarta. “Mengingat terjadi penurunan anggaran tersebut, diharapkan kepala daerah melakukan skala prioritas pada penggunaannya,” kata dia.

Menurut Iwa, dana hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana itu bisa dipergunakan efektif terhitung penandatangan naskah hibah hari ini dalam jangka waktu setahun. “Karena ini uang hibah, maka hanya bisa dipergunakan sesuai dengan proposal yang diserahkan kabupaten,” kata dia.

Pemerintah Garut diminta secepatnya menyiapkan revisi proposal itu dengan menimbang skala priortas pengerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi. Revisi akan diawasi dan dievalasi pemeritnah provinsi dan BNPB. “Sesuai skala prioritas dengan kalkulasi anggaran RP 14 miliar. Harus sesuai dengan apa yang dilakukan dan kondisi fakta di lapangan,” kata Iwa.

Iwa mengatakan, bersamaan dengan Garut, pemerintah pusat juga menyetujui pemberian dana rehabilitasi dan rekonstruksi untuk bencana banjir dan longsor di Kuningan. Dari usulan proposal permintaan dana rehabiltasi dan rekonstruksi bencana banjir dan longsor di Kuningan Rp 27 miliar, pemeritah pusat hanya meloloskan Rp 13 miliar. Sama seperti Garut, bupati Kuningan juga diminta menggunakan anggaran itu mengikuti skala prioritas penanganan rehabiltasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Pemerintah provinsi juga menerima dana hibah Rp 270 juta dari pemerintah pusat untuk melakukan monitoring dan evaluasi pengunaan dana rehabilitasi dan rekonstruksi di Garut dan Kuningan itu. “Penggunaan dananya tidak boleh keluar dari proposal yang di usulkan,” kata dia.

Iwa mengatakan, pemerintah provinsi tidak bisa menambah anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi, karena mengacu aturan yang ada. “Kalau pasca bencana oleh pemerintah pusat, kalau pemerintah provinsi membantu anggaran saat darurat bencana,” kata dia.

Menurut Iwa, pemangkasan ini terjadi untuk semua proposal permintaan dana rehabiltasi dan rekonstruksi pasa bencana di seluruh Indonesia. “Ada penurunan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi untuk tahun 2016 9ini, biasanya rata-rata Rp 1,5 triliun, jadi Rp 700 miliar untuk seluruh Indonesia,” kata dia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Haryadi Wargadibrata mengatakan, pemerintah memberikan dana rehabilitasi dan rekonstruksi pada Garut dan Kuningan karena dua daerah itu yang sudah menuntaskan proposal permintaan dana rehabilitasi dan rekonstruksi pada pemerintah pusat melalui BNPB. “Sementara baru dua itu,” kata dia saat dihubungi, Kamis, 24 November 2016.

Haryadi mengatakan, usulan dana rehabilitasi dan rekonstruksi itu harus melewati proses evaluasi, salah satunya kepastian lokasi relokasi warga dipastikan bebas dari ancaman bencana. “Kami tidak bisa memberikan rekomendasi asal. Relokasi itu harus matang, lokasi baru harus dikaji secare geologi baru dihitung Rupiahnya,” kata dia.

Menurut Haryadi, masih ada sejumlah daerah yang masih belum menuntaskan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencananya. Diantaranya Sumedang dan Subang. “Kita memberikan rekomendasi untuk yang sudah diverifikasi usulannya,” kata dia.

Haryadi mengatakan, dana rehabilitasi dan rekonstruksi itu dipergunakan untuk membangun kembali fasilitas dan rumah warga yang rusak. “Salah satunya rehabilitasi rumah rusak, harus kembali ke keadaan sedia kala,” kata dia.

Bencana banjir bandang Garut akibat meluapnya Sungai Cimanuk terjadi Selasa malam, 20 September 2016. Selama pencarian korban dalam dua pekan pasca bencana banjir itu, 34 orang ditemukan tewas dan diperkirakan 19 orang hilang.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

5 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

10 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

40 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

41 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

7 Januari 2024

Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

Dikenal diupah rendah, tenaga honorer, Satpol PP Garut yang mendukung Gibran tidak akan merasakan gaji 3 bulan kedepan.

Baca Selengkapnya

Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

3 Januari 2024

Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan anggota Satpol PP yang viral karena terang-terangan mendukung Gibran telah dijatuhkan sanksi.

Baca Selengkapnya

Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

7 November 2023

Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

Korban dibunuh saat sedang mandi di sungai.

Baca Selengkapnya

Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

14 September 2023

Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

Pj Gubernur DKI Heru Budi menyampaikan upaya Pemprov DKI mengatasi banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

14 September 2023

Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

Heru Budi menyatakan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah penyangga dalam upaya penanggulangan banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

1 September 2023

4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

Maudy Ayunda dan Kim Bum akan bermain dalam film Tanah Air Kedua, bercerita tentang Komarudin pria Korea yang menikah dengan wanita Garut

Baca Selengkapnya