Sekitar 8.000 Ibu Demonstrasi Menentang Kenaikan Harga

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 09:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar delapan ribu perempuan, yang sebagian besar kaum ibu, menggelar aksi menentang kenaikan tarif bahan bakar minyak, listrik, dan telepon, di sepanjang Jalan Merdeka Barat, Selasa (14/1) pagi. Mereka menilai kebijakan ini menyengsarakan rakyat, khususnya kaum ibu. Aksi yang digelar Forum Solidaritas Muslimah Peduli Rakyat Kecil ini berlangsung sejak pukul 9.00 WIB dengan long march mulai dari depan gedung Indosat menuju Istana Negara. Saat ini barisan ibu-ibu yang semuanya mengenakan jilbab berjalan tepat di depan kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, seraya membawa spanduk-spanduk berisi permintaan untuk menurunkan kembali, tarif bahan bakar minyak, listrik dan telepon. Beberapa spanduk itu berbunyi,Perjuangkan Nasib Wong Cilik, Bukan Wong Licik, Utang Konglomerat Kok Yang Membayar Rakyat. Aksi ini semarak dengan bunyi-bunyian yang dikeluarkan oleh beragam alat masak yang dibawa ibu-ibu. Para peserta aksi pun meneriakkan yel-yel yang intinya menolak kebijakan kenaikan tarif sambil secara bergantian melakukan orasi di depan kantor kementerian Kesra, saat berhenti sejenak. Kami menuntut pemerintah untuk melakukan perubahan nasib rakyat kecil ke arah yang lebih baik, teriak ibu Upik, koordinator aksi ini. Dra. Nani Handayani, perwakilan dari peserta aksi juga mengungkapkan kekecewaannya pada kebijakan pemerintah yang dinilai tidak bijaksana. Pemerintah hanya menambah beban penderitaan masyarakat, terutama kaum ibu, kata dia dalam orasinya. Dalam tuntutan yang dibacakan Nani, para ibu dengan tegas menuntut empat hal. Pertama, mereka menuntut pemerintah untuk membatalkan tarif BBM, listrik dan telepon. Kedua, mereka menuntut pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendukung kepentingan rakyat. Ketiga, tuntutan untuk mengadili koruptor dan konglomerat bermasalah. Terakhir, mereka menuntut pemerintah dan pejabat negara untuk hidup hemat. Menurut pengakuan seorang peserta aksi, Ratna, forum ini merupakan kumpulan dari berbagai majelis taklim, yayasan dan ormas kewanitaan di Jakarta dan sekitarnya. Ia menyebutkan diantaranya, Ormas Persaudaraan Muslimah, Forum Ukhuwah Muslimah Indonesia, Yayasan Ibu Harapan, Yayasan Melati Putih, Yayasan Ibu Bahagia, Yayasan Permata Hati, Yayasan Tugas Ibu, Yayasan Bunayya, Yayasan Ikhsanul Amal, serta sejumlah perwakilan masyarakat umum dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Bekasi, Depok, dan Tangerang. Mereka berencana akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara. Di Jalan Merdeka Barat yang dipenuhi peserta aksi ini, arus lalu lintas terlihat padat. Sehingga sebagian besar kendaraan dialihkan ke arah Stasiun Gambir. Bertepatan dengan aksi ini, sejumlah pejabat kementerian Kesra juga direncanakan hadir untu mengikuti rapat koordinasi bidang kesra, pukul 11.00 WIB. (Sri WahyuniTempo News Room)

Berita terkait

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

5 menit lalu

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

7 menit lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

9 menit lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

11 menit lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

12 menit lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

13 menit lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

14 menit lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

16 menit lalu

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

Pentingnya pendidikan anak usia dini terletak pada pengaruhnya yang signikan terhadap pengembangan keterampilan STEAM.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

18 menit lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

18 menit lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya