Ratusan warga berkerumun melihat benda jatuh dari langit yang menimpa sebuah rumah di kampung Nagrek, Desa Sentul, Balaraja, Banten, Kamis 21 Juni 2012. Benda yang disebut-sebut sebagai meteor tersebut diduga bongkahan besi padat yang berasal dari pecahan mesin pabrik yang meledak di sekitar lokasi kejadian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Bengkulu - Warga Kelurahan Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, dikejutkan oleh jatuhnya sebongkah batu yang diduga meteor di dapur rumah Wahab, 56 tahun, Rabu malam, 23 November 2016.
Saat kejadian, menurut Wahab, dia sedang mengobrol di luar rumah bersama rekannya yang bernama Yayan. Tiba-tiba mereka mendengar bunyi dentuman keras dari dalam rumah. Ternyata suara keras itu berasal dari dapur.
Setelah dilihat, Wahab menemukan sebuah benda seukuran bola basket dalam kondisi berasap menembus atap dapur rumahnya. "Tidak hanya menembus atap, batu juga menghancurkan dispenser dan galon air serta menjebol meja makan,” kata Wahab.
Wahab dan beberapa rekannya menyirami batu panas tersebut serta membawanya ke luar rumah. Batu berwarna putih itu pun menjadi tontonan warga. Beberapa warga kemudian membelah batu itu untuk dibagi-bagikan karena mereka percaya batu meteor memiliki khasiat tertentu.
"Sebagian besar batunya kami serahkan ke polisi untuk diperiksa. Sebagian lain kita belah dan dibagi-bagikan karena dipercaya memiliki khasiat,” ujar Wahab.
Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu
3 hari lalu
Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu
Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.