Cegah Korupsi, Pemerintah Prioritaskan 7 Sektor Ini

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 22 November 2016 18:37 WIB

KPK menggelar rakor tata laksana benda sitaan dan barang rampasan dalam rangka pemulihan aset hasil tindak pidana korupsi di JS Luwansa, Jakarta, Senin, 21 November 2016. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menginginkan upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi tidak sekedar slogan. Presiden Joko Widodo mengatakan langkah memerangi korupsi harus nyata ada di lapangan. Ia mengapresiasi Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar yang sudah menunjukkan hasil.

"Kami tidak akan berhenti di pemberantasan pungli--pungutan liar-- saja. Jangkauannya dari pencegahan sampai penindakan hukum yang tegas," kata Presiden Jokowi di Rapat Terbatas Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 22 November 2016.

Presiden menganggap perlu ada prioritas dalam upaya pencegahan korupsi. Setidaknya, yang mesti menjadi perhatian utama itu adalah sektor yang berkaitan dengan perizinan, administrasi, dan pelayanan publik.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menjelaskan dari sisi aturan sudah ada Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yang sudah berjalan. Menurut dia, Instruksi Presiden itu merupakan turunan dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. "Kami fokus ke pencegahan," kata dia. "Karena penegakan sudah ada KPK dan kepolisian."

Pemerintah, kata dia, berfokus pada tujuh sektor. Bambang menyebutkan ketujuh sektor tersebut ialah industri ekstraktif (pertambangan), infrastruktur, penerimaan negara, swasta, tata niaga atau komoditas, Badan Usaha Milik Negara, serta pengadaan barang dan jasa. Menurut dia, rencana aksi di tujuh sektor itu akan berjalan dalam kurun dua tahun ke depan.

Ia mencontohkan di sektor penerimaan negara. Ia menganggap perlu perbaikan atau evaluasi terhadap pertukaran data dan informasi perpajakan. Selain itu, perbaikan meliputi batasan transaksi tunai, penyesuaian data sumber daya alam dengan database, baik pajak atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menambahkan fokus pencegahan tindak pidana korupsi pada akhirnya akan bermuara pada tiga hal yang menjadi target pemerintah. Tiga hal itu ialah memperbaiki peringkat atau indeks persepsi korupsi, perbaikan kemudahan bisnis (ease of doing business), dan indeks transparansi.

ADITYA BUDIMAN

Baca juga:
Aksi Bela Islam Dinilai Tak Jelas, Busyro: Buat Apa Diikuti
Wiranto: Ucapan Ahok Timbulkan Prahara di Bumi Indonesia
Ridwan Kamil Unggah Foto Remaja Merokok, Deddy Mizwar Heran


Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

7 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

12 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

13 jam lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

17 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

19 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

20 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya