Kronologis Penyanderaan WNI di Malaysia Versi Keluarga

Reporter

Selasa, 22 November 2016 12:11 WIB

Ilustrasi. windowstorussia.com

TEMPO.CO, Makassar - Kisah penyanderaan terhadap Saparuddin bin Koni, 43 tahun, dan Sawal bin Maryam, 36 tahun, diceritakan kronologinya oleh salah seorang kerabat Saparuddin, Alwi, 31 tahun.

Saparuddin merupakan kapten kapal ikan milik pengusaha di Malaysia. Sedangkan Sawal adalah wakil kapten kapal. Keduanya warga Dusun Poniang, Desa Tallubanua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.


Kapal disandera oleh kelompok bersenjata. Penyanderaan terjadi saat kapal sedang berlabuh setelah mencari ikan. "Mereka dihadang oleh kelompok yang mengenakan topeng dan senjata laras panjang," kata Alwi kepada Tempo, Senin 21 November 2016.


Kabar penyanderaan itu diceritakan oleh Ikhsan, 28, keponakan Saparuddin, yang juga ikut dalam kapal tersebut. Ikhsan menceritakan detik-detik penyanderaan itu kepada istrinya, Hajirah, 26, yang selanjutnya diceritakan kepada keluarga besar Safaruddin, termasuk Alwi.


Alwi mengatakan, penyanderaan terjadi Sabtu malam 19 November, sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Saat itu kapal pencari ikan yang ditumpangi sekitar 20 orang pekerja sudah berlabuh di Perairan Kunak, di bagian Tawau, Sabah, Malaysia.


Tanpa mereka sadari, sebuah kapal kecil mendekati kapal yang diawaki oleh Saparuddin. Sekitar lima orang yang datang dengan mengenakan penutup wajah dan senjata. "Tidak ada yang berani melawan karena mereka diancam ditembak," ujar Alwi.


Advertising
Advertising

Saparuddin dan Syawal berinisiatif berkomunikasi dengan penyandera. Tujuannya untuk menenangkan suasana. Sebagai pemimpin di kapal ikan itu, keduanya tidak ingin terjadi sesuatu yang membahayakan rekan-rekannya. Namun justru diminta menyerahkan diri untuk disandera. Para penyandera menyita alat telekomunikasi. Di antaranya telepon seluler. Bahkan mengambil sejumlah uang di kapal itu.


Adapun kapal dan beberapa rekan Saparuddin dibiarkan lepas dan langsung kembali ke bibir pantai. Dua jam setelah penyanderaan itu, Ikhsan mengabarkan peristiwa itu kepada keluarganya di Sulawesi Barat. "Ikhsan menelepon istrinya sekitar pukul 22.00 WITA. Dia menceritakan semua peristiwa yang dialaminya," ujar Alwi.


Saat penyanderaan terjadi, tidak ketahui apa keiinginan para penyandera. Pelaku juga belum diketahui dari kelompok bersenjata apa. "Sampai saat ini tidak ada kejelasan tentang dua orang yang disandera itu," ucap Alwi.


Pihak kepolisian Sabah mengamankan Ikhsan maupun rekan-rekannya untuk sementara watu. Polisi bertujuan mengembangkan penyelidikan kasus penyanderaan itu. “Kami belum dapat berkomunikasi dengan Ikhsan karena masih diperiksa,” tutur Alwi.


ABDUL RAHMAN

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

8 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

8 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

8 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

15 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

16 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

18 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya