Daerah Diminta Antisipasi Warganya Ikut Demo di Jakarta  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 20 November 2016 13:35 WIB

Basuki Tjahaja Purnama bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo usai acara peresmian pelaksana tugas gubernur di Kementrian Dalam Negeri, Jakarta, 26 Oktober 2016. TEMPO/KURNIA RIZKI

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta kepala daerah bersama seluruh perangkat di pemerintahan bisa mengantisipasi sejak dini keinginan warganya yang ingin turut demo ke Jakarta.

Pendekatan-pendekatan dengan melakukan koordinasi ke tokoh-tokoh agama, masyarakat, TNI, dan Polri bisa dilakukan jika memang harus dilakukan.

"Tolong diajak bicara, koordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, ada TNI dan polisi, kalau ada sesuatu tadi bisa diantisipasi dengan cepat," kata Tjahjo di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu malam, 19 November 2016.

Tjahjo di Samarinda untuk menutup rangkaian gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-III Korpri tingkat nasional. Penutupan rangkaian MTQ Korpri dipusatkan di Islamic Centre Samarinda.

Menurut Tjahjo, pemerintah daerah itu bukan hanya bupati, wali kota, atau gubernur. Di suatu daerah ada perangkat lain, yakni camat, lurah, RT, RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta TNI dan Polri.

"Kalau mau demo itu hak, tapi yang rapi," katanya.

Soal adanya pihak lain yang menunggangi demo, Tjahjo menyatakan di negara mana pun pasti ada kepentingan politik, kepentingan kelompok, atau kepentingan golongan. Namun, Tjahjo mengungkapkan bahwa menggelar unjuk rasa itu ada aturannya.

"Jangan anarkis, jangan menghina lambang-lambang negara, sampaikan aspirasi dengan baik," ucapnya.

Seperti yang sudah tersiar, akan ada aksi unjuk rasa susulan setelah demo penistaan agama dengan tersangka Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 4 November 2016. Unjuk rasa akan kembali di gelar di Jakarta pada 2 Desember dari sebelumnya, 25 November.

Menurut Tjahjo, kalau urusan penistaan agama saat ini polisi memutuskan Ahok sudah tersangka, berarti sudah ada bukti awal. Dengan demikian, masalah hukum sudah menjadi ranah polisi untuk menyelesaikannya.

"Tapi kalau mau demo silakan, boleh-boleh saja, sah-sah saja. Tapi sampaikan aspirasi dengan santun. Bapak presiden mendengar kok," kata Tjahjo.

Ihwal pencalonan Ahok dan status Ahok sebagai tersangka, Tjahjo menilai tak masalah untuk tetap melanjutkan pencalonannya pada pilkada DKI Jakarta.

"Kecuali sampai keputusan hukum tetap, keputusan pengadilan, kapan? Mari kita tunggu. Sidangnya nanti terbuka untuk umum," katanya.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

20 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

4 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

7 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

7 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

8 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

8 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

8 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

8 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya