Parade Bhinneka, Penggagas: Tak Ada Hubungannya dengan Ahok  

Sabtu, 19 November 2016 14:34 WIB

Ribuan peserta mengibarkan bendera merah putih saat mengikuti Parade Bhinneka Tunggal Ika di kawasan silang Monas, Jakarta Pusat, 19 November 2016. Aksi damai ini guna mempertahankan pemerintahan yang terpilih secara konstitusional dan menyerukan penegakan hukum yang tidak bisa diintervensi pihak mana pun. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia sekaligus penggagas Festival Kebhinnekaan, Nong Darol Mahmada, memastikan kegiatan parade toleransi kebangsaan yang digelar di Jalan Medan Merdeka Barat itu tak ada hubungannya dengan kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama. "Enggak ada hubungannya dengan kasus penistaan agama yang dihadapi Ahok," kata Nong saat ditemui wartawan pada Sabtu, 19 November 2016.

Nong menjelaskan bahwa pihaknya justru ingin mempersatukan perbedaan di Indonesia. Menurut dia, tak ada alasan bagi warga Indonesia untuk tidak bertenggang-rasa. Apalagi masyarakat Indonesia sangat kompleks, berasal dari berbagai suku, agama, dan budaya.

Aksi tersebut, kata Nong, dilakukan bukan untuk menandingi Aksi Damai 4 November lalu. Aksi kali ini tak ada hubungannya dengan aksi sebelumnya yang menuntut Ahok dipenjara. "Kalau saat ini kan kita hanya menyampaikan nilai-nilai toleransi."

Sedangkan Aksi Damai 4 November lalu, menurut Nong, cenderung bersifat politis. Mengingat ratusan ribu peserta aksi meminta agar Ahok ditangkap polisi karena diduga menistakan agama Islam. Bagi Nong, kegiatan tersebut tak terkait dengan aksi di Festival Kebhinnekaan.

Justru, dalam festival itu masyarakat dari berbagai suku, budaya, dan agama berkumpul jadi satu untuk menghargai perbedaan. Mereka merayakan perbedaan dengan cara melakukan pertunjukan dan salin bersalaman. Mereka juga ramai-ramai melakukan foto bersama sebagai bentuk perdamaian.

"Ini juga untuk mencegah tindakan intoleransi yang kini kian marak terjadi," ujar Nong. Menurut dia, saat ini toleransi bangsa Indonesia terancam rusak. Karena itu harus terus dipupuk dengan acara keragaman.

Nong menyebutkan festival itu menghadirkan puluhan ribu masyarakat dari berbagai etnis, budaya, agama, dan suku. Berbagai adat ditampilkan di panggung festival. Mulai dari tarian khas Papua, tari khas Batak, Jawa, Reog Ponorogo, adat Betawi, dan berbagai daerah lain, termasuk dari Aceh.

Massa juga menjunjung tinggi slogan-slogan toleransi. Nong menganggap perbedaan adalah Indonesia yang harus terus dipupuk demi persatuan dan kesatuan. "Kita jaga Pancasila dan NKRI," kata Nong.

Rencananya festival semacam ini akan terus diadakan di daerah-daerah. Di Jakarta sendiri, ini adalah kali pertama diselenggarakan. Dia sangat kagum dengan animo masyarakat yang datang. Peserta yang datang mulai dari etnis Cina, Jawa, Bugis, Batak, Dayak, dan lain sebagainya.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

57 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya