Wiranto Ancam Tindak Tegas Demo 2 Desember jika Melenceng

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 18 November 2016 21:50 WIB

Wiranto saat meninjau aksi damai 4 November di depan IRTI Monas, Jakarta, 4 November 2016. TEMPO/Tongam

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengancam akan menindak tegas unjuk rasa berlabel Aksi Bela Islam III yang bakal digelar 2 Desember 2016 jika tanpa izin dan melenceng dari isu yang dituntut dari demo sebelumnya pada 4 November 2016. Wiranto bahkan mencurigai aksi yang dimotori Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI itu.

"Kalau ada ide demonstrasi, yang didemo apanya lagi? Jika ada demo yang masih mempermasalahkan itu (perkara Ahok) atau melanjutkan itu sebagai suatu persoalan lain, itu proses yang tidak tepat dan polisi diinstruksikan bertindak tegas," ujar Wiranto setelah bertemu Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI, Kapolri, Kapolda, Kepala BIN, dan seluruh Kepala Staff TNI di Istana Kepresidenan, Jumat, 18 November 2016.

Sebelumnya, juru bicara Front Pembela Islam, Munarman, mengatakan rencana aksi pada 2 Desember tersebut dilakukan untuk meminta keadilan terhadap kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia mengatakan pihaknya terus menggelar unjuk rasa hingga keadilan ditegakkan di Indonesia.

Dalam kasus penistaan agama, Ahok telah dinyatakan sebagai tersangka. Namun, polisi tak menahan Ahok. Ia juga tak mundur dari pencalonannya dalam pemilihan Gubernur DKI 2017, karena tak dimungkinkan oleh peraturan Komisi Pemilihan Umum.

Wiranto mengatakan demonstrasi adalah hak segala pihak. Namun, bukan berarti segala jenis demonstrasi diperbolehkan. Jika demonstrasi pada 2 Desember nanti berpotensi memiliki arah lain yang mengganggu ketenangan umum, ketertiban, dan eksistensi negara, sudah sepantasnya ditindak. Itulah kenapa, kata ia, pemerintah terus memantau potensi demo susulan itu.

"Harus kita pisahkan betul mana yang betul-betul demonstrasi dan mana yang tidak. Jangan sampai ada pengulangan sejarah. Tentu kita belajar dari masa lalu, suatu kondisi yang membuat kita bukan satu sebagai bangsa," ujarnya menyinggung demo besar atau kerusuhan 1997-1998.

Jika tidak ingin demo susulan dicurigai, Wiranto mengimbau mereka yang berinisiatif menggelar demo untuk mengurus izinnya. Dengan begitu, tema, tujuan, lokasi, dan waktu demo menjadi jelas agar pengamanannya bisa diatur pemerintah. "Jangan tiba-tiba saja lalu bikin demonstrasi, enggak bisa begitu," ujar Wiranto. Terakhir Wiranto meminta masyarakat untuk turut terlibat menekan potensi demo-demo susulan yang berpotensi mengganggu ketenangan masyarakat. Menurut dia, peredaman demo berbahaya adalah tanggung jawab warga juga.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

4 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

4 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

5 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

11 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

11 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

12 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

12 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

12 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

40 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

40 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya