Jokowi Minta Tak Ada Lagi Demonstrasi 25 November  

Reporter

Editor

Kurniawan

Minggu, 13 November 2016 03:50 WIB

Presiden Joko Widodo saat menyambut kedatangan sejumlah pimpinan ormas Islam di Istana Merdeka, Jakarta, 9 November 2016. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi berserta para pimpinan ormas Islam membahas demo 4 November lalu. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo berharap tiada lagi demonstrasi pada 25 November 2016 terkait dengan kasus dugaan penistaan agama karena cenderung menghabiskan energi.

"Kita harapkan sudah tidak ada demo lagi," kata Presiden Jokowi saat menghadiri acara doa bersama di Ecovention, Ancol, Jakarta, Sabtu, 12 November 2015.

Baca juga:
Surat Edaran Kapolri, Proses Hukum Ahok Ditangguhkan?
Kasus Al Maidah 51: 6 Alasan Ahok Tak Akan Dipenjara

Ia mengatakan demonstrasi yang terjadi pada 4 November lalu dihadiri ribuan warga dengan didasari niat baik dan kesungguhan. Selain itu, Presiden mengakui bahwa penyampaian pendapat dan aspirasi melalui aksi turun ke jalan juga dibenarkan oleh undang-undang.

Namun, ia menegaskan, hal itu tetap harus dilakukan dengan mengikuti kerangka aturan yang berlaku dan bukan berarti diperkenankan untuk berbuat anarkistis. "Diharapkan tidak ada demo lagi. Menghabiskan energi," ujarnya pula.

Baca juga:
5 Yang Pertama dari Melania Trump Sebagai Ibu Negara
Begini Gaya Ibu Negara Melania Trump

Presiden Jokowi juga membantah kehadirannya dalam forum-forum keagamaan, termasuk pertemuan dengan para ulama, habib, dan kiai, yang dilakukannya beberapa waktu terakhir merupakan upaya untuk meredam rencana demonstrasi susulan pada 25 November 2016. Jokowi kembali menegaskan kepada ribuan warga yang hadir dalam silaturahmi nasional di Ancol, Jakarta, itu bahwa dia tidak akan mengintervensi proses hukum persoalan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Saya sampaikan masalah yang berkaitan dengan Jakarta. Sejak awal, saya sampaikan saya tidak mau intervensi masalah hukum, serahkan saja kepada hukum," tutur Presiden.

Menurut dia, sebelum demonstrasi 4 November, sejatinya proses hukum atas kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama juga sudah berlangsung. Namun, kata Presiden, segala sesuatu—termasuk proses hukum yang berjalan—membutuhkan waktu. Bahkan saksi-saksi sudah dimintai keterangan dan diperiksa.

"Kok, pada enggak sabaran? Jadi mari kita tunggu hasil proses hukum itu seperti apa," katanya. Presiden juga meminta agar aparat hukum tidak ditekan dan dipaksa untuk memproses atau bahkan menangkap Ahok.

ANTARA

Catatan: Ada perubahan judul dari "Jokowi: Tidak Ada Demo 25 November" menjadi judul "Jokowi Minta Tidak Ada Demo 25 November". Perubahan judul ini sesuai dengan pernyataan Presiden Jokowi.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

8 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

20 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

23 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya