Presiden Joko Widodo Minta Ulama Tetap Jaga Perdamaian  

Reporter

Rabu, 9 November 2016 23:03 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Seskab Pramono Anung saat memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, 9 November 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta ulama tetap menjaga perdamaian pasca-demonstrasi 4 November, yang dipicu kasus dugaan penistaan agama oleh calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Presiden mengatakan ia ingin tidak ada lagi perseteruan antarumat Islam pasca-demonstrasi besar, pekan lalu itu. Jokowi pun mengajak pimpinan organisasi massa Islam mendinginkan suasana, membangun kedamaian, serta mempererat tali persatuan. “Sehingga ketegangan di masyarakat bisa diredakan," ujarnya saat menjamu sejumlah ulama di Istana Kepresidenan, Rabu sore, 9 November 2016.

Jokowi yakin tidak akan sulit menjaga kedamaian antarumat Islam pasca-demonstrasi itu. Sebab, salah satu penyebabnya, yaitu kasus Ahok, sudah ditangani secara hukum, tegas, juga transparan.

"Saya tegaskan lagi bahwa saya tidak akan pernah mengintervensi, apalagi melindungi, Basuki Tjahaja Purnama saat proses hukum sedang berjalan. Saya tak ingin ada prasangka buruk," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, dia akan turut berusaha menjaga hubungan baik antarumat maupun ormas Islam. Itulah sebabnya para ulama dikumpulkan sore ini. "Saya ingin masukan dari pimpinan ormas Islam yang hadir saat ini, terutama dalam rangka kebijakan pemerintah saat ini," ucapnya.

Beberapa ulama atau pimpinan ormas Islam yang hadir antara lain Hamdan Zoelva dari Syarikat Islam dan Mahfud MD dari Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

Sebagaimana diketahui, sejumlah orang Islam berdebat perihal apakah Ahok benar menistakan agama dalam pidatonya di Kepulauan Seribu, akhir September lalu. Dalam kesempatan itu, Ahok meminta warga Kepulauan Seribu jangan mau dibohongi orang menggunakan Surat Al-Maidah untuk menyerangnya. Surat itu kerap ditafsirkan sebagai ajakan jangan memilih pemimpin nonmuslim.

Perdebatan itu berujung pada demonstrasi besar-besaran pada Jumat, 4 November 2016. Demonstrasi itu diinisiasi FPI dan meminta pemerintah segera memperjelas dan menuntaskan perkara dugaan penistaan agama yang menyeret Ahok.

Dalam demonstrasi itu sempat terjadi perdebatan lagi di antara umat Islam ketika FPI mencoba membentengi istana dari provokasi HMI.

ISTMAN MP



Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

9 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

16 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

17 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

17 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

17 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

17 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

37 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya