Banjir Bandang Hantam Pagarsih Bandung, Dua Mobil Hanyut  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 9 November 2016 21:48 WIB

Wali kota Bandung, Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir bandang Jalan Pagarsih, Bandung, Jawa Barat, 9 November 2016. Banjir akibat meluapnya Sungai Citepus tersebut menghanyutkan dua unit mobil, salah satu mobil hilang terbawa arus sungai. Tak ada korban pada peristiwa tersebut. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Kawasan Pagarsih, Kota Bandung, kembali dihantam luapan banjir bandang, Rabu sore, 9 November 2016. Banjir bandang menyebabkan dua unit mobil hanyut dan satu rumah rusak ringan akibat benteng yang ambrol diterjang air. Adapun satu mobil yang terbawa arus banjir masih belum ditemukan hingga berita ini dibuat.

Banjir bandang disebabkan meluapnya Sungai Citepus setelah wilayah Kota Bandung diguyur hujan selama kurang lebih 3 jam.

Wakil Kepala Kepolisian Sektor Astana Anyar Ajun Komisaris Polisi Udin Taryana mengatakan banjir mulai menerjang kawasan Jalan Pagarsih sejak pukul 16.30 WIB.

"Air dari Sungai Citepus meluap dan membanjiri Jalan Pagarsih. Banjir surut satu jam setelahnya," kata Udin kepada Tempo di lokasi banjir, Rabu, 9 November 2016.

Menurut Udin, banjir mengakibatkan satu mobil Toyota Avanza bernomor polisi D 1599 Q hanyut terbawa aliran sungai. Mobil tersebut terseret masuk sungai melewati pembatas antara sungai dan jalan. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Pengemudi mobil yang terbawa hanyut berhasil menyelamatkan diri sebelum mobilnya masuk ke sungai.

"Ada dua mobil yang hanyut, tapi yang Avanza belum ditemukan. Saat ini masih dicari," kata dia.

Berdasarkan pantauan Tempo, di sepanjang Jalan Pagarsih genangan air sudah tak terlihat. Arus lalu lintas kembali normal. Aliran listrik di sepanjang Jalan Pagarsih sempat dimatikan. Sementara itu, aliran Sungai Citepus yang tepat berada di sisi jalan Pagarsih masih mengalir deras.

Kawasan Pagarsih merupakan salah satu wilayah di Kota Bandung yang menjadi langganan banjir. Pada 24 Oktober 2016 lalu, banjir besar pun menerjang kawasan Pagarsih.

Pagi harinya sebelum banjir meluap, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengajak sejumlah warga untuk melakukan kerja bakti membersihkan aliran irigasi Sungai Citepus di kawasan Pagarsih yang dipenuhi sampah. Tepat sore harinya, sungai meluap dan membanjiri jalan Pagarsih.

Ketua RW 02, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana, Anyar Ceppy Setiawan mengatakan banjir sore tadi merupakan banjir paling besar selama ini. Ia mengatakan aliran Sungai Citepus meluber ke jalan sampai ketinggian satu meter dan merendam hampir 5 RW.

"Ini banjir paling parah. Upaya bersih-bersih yang dilakukan Wali Kota tadi pagi tidak berpengaruh," ujar Ceppy.

Ia mengatakan solusi untuk meminimalisir dampak banjir di Pagarsih adalah normalisasi Sungai Citepus dan sinergi antara Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Kabupaten Bandung, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Warga udah capek sama banjir. Ini (banjir) penyebabnya di Kawasan Bandung Utara pembangunan sudah tidak terkendali. Harus ada koordinasi sesama pemangku kebijakan daerah," kata dia.

IQBAL T. LAZUARDI S

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

9 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

21 jam lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

1 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

1 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

2 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

3 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

4 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya