Relawan Jokowi, BaraJP, Adukan Fahri Hamzah ke Bareskrim

Reporter

Rabu, 9 November 2016 13:49 WIB

Habib Rizieq bersama dengan Fadli Zon dan Fahri Hamzah berada di mimbar mobil Aksi Bela Islam II saat melewati kantor Balai Kota DKI, 4 November 2016. TEMPO/Inge Klara

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang yang tergabung dalam Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) mendatangi gedung Badan Reserse Kriminal Polri di Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 9 November 2016.

"Kami datang ke Bareskrim untuk melaporkan dugaan penghasutan dan dugaan penghasutan untuk makar kepada pemerintah yang sah atas orasi Saudara Fahri Hamzah saat aksi demonstrasi 4 November," kata Birgaldo Sinaga, Wakil Dewan Pimpinan Pusat BaraJP, sebelum memasuki ruang pelaporan.

Birgaldo mengatakan BaraJP melihat ucapan penghasutan yang dilakukan Fahri sangat berbahaya. "Sebagai Wakil Ketua DPR, seharusnya dia menjaga kebangsaan kita. Sayangnya, dia serampangan memutarbalikkan fakta dengan kalimat yang provokatif dan menuduh Presiden Jokowi telah membiarkan penistaan agama, melindungi penista agama, dan menuduh Presiden seolah-olah harus dilengserkan," ucapnya.

Menurut dia, saat berorasi, Fahri mengatakan ada dua cara menurunkan Presiden Jokowi, yaitu melalui impeachment (pemakzulan) di gedung MPR/DPR dan melalui parlemen jalanan.

Akibat provokasi dan teriakan Fahri itu, kata Birgaldo, massa yang seharusnya selesai berunjuk rasa pada 18.00 WIB tetap bertahan hingga dinihari. "Bahkan berkeinginan menduduki gedung MPR/DPR," tuturnya.

Menurut Birgaldo, Fahri memberi jalan dan membukakan gedung MPR/DPR kepada demonstran agar bisa masuk. Saat demo 4 November 2016, beberapa demonstran memang masuk ke kompleks parlemen dan bertemu dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan serta beberapa anggota DPR, tapi Fahri tidak ada.

Ferry Simanullang, yang juga pengurus BaraJP, mengatakan mereka mengadukan Fahri ke Bareskrim sebagai demonstran, bukan sebagai anggota Dewan. "Kami berharap Bareskrim menindak tegas," ujarnya.

Barang bukti yang mereka bawa adalah berita dari dua media, yaitu Kompas dan CNN, serta rekaman orasi Fahri. Birgaldo menduga orasi Fahri adalah momentum meledakkan kebenciannya kepada Jokowi. "Agar Jokowi benar-benar jatuh."

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

6 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

7 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

11 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

11 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

12 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

18 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

18 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

18 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya