Soal Aktor Demo, Wiranto Minta Jangan Desak Presiden  

Reporter

Rabu, 9 November 2016 11:40 WIB

Menkopolhukam Wiranto saat disambangi Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, 1 November 2016. Foto: Humas Kemenkopolhukam

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan Presiden Joko Widodo sudah mempertimbangkan pernyataannya terkait dengan aktor politik di balik unjuk rasa pada 4 November lalu. Dia meminta masyarakat bersabar hingga informasi yang lebih besar terungkap.

"Presiden itu jangan didorong-dorong, tak usah dipaksa (mengungkap)," ujar Wiranto saat dicegat di gedung Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Rabu, 9 November 2016.

Menurut Wiranto, pada saatnya akan ada kejelasan di balik pernyataan yang terlontar seusai demo yang melibatkan massa dari dalam dan luar DKI Jakarta itu. "Pada saatnya ada proses hukum bagi siapa pun yang melanggar." Wiranto meminta masyarakat tak khawatir akan dugaan terkait dengan aktor politik tersebut.

Baca: Jokowi Akan Ungkap Aktor Politik Demo 4 November, Asalkan...

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberi tanggapan yang tak jauh berbeda. Menurut dia, Jokowi telah mendapat masukan dari intelijen terkait dengan demo yang sempat berujung rusuh di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, itu.

Ryamizard menggeleng saat ditanya soal aktor yang dimaksud. "Saya tak tahu (soal) politikus itu. Pak Presiden yang nyatakan, beliau lebih tahu," ujarnya di Badan Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Kementerian Pertahanan, Cilandak, Jakarta Selatan, kemarin.

Namun Ryamizard meyakini pergerakan aktor yang dimaksudkan Jokowi tak mengarah pada tindakan kudeta. "Enggak dong, ya, untuk kepentingan kelompoklah. Kalau ada kudeta-kudeta, tumpas saja."

Simak: Menteri Agama: Ada yang Bermaksud Tunggangi Demo 4 November

Unjuk rasa pada 4 November lalu terutama ditujukan untuk menuntut kejelasan penyelidikan dugaan penistaan agama, yang menyeret nama calon inkumben Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama. Massa menolak bubar hingga lewat batas waktu pukul 18.00 WIB, sehingga terjadi bentrokan dengan aparat yang berjaga.

Aktivitas pendemo yang berlanjut ke depan gerbang MPR/DPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, baru benar-benar reda sekitar pukul 04.00 WIB keesokan harinya.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

4 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

4 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

5 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

10 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

10 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

10 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

11 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

11 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

11 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

11 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya