Wakil Kepala Polri (Wakapolri) yang baru Komisaris Jenderal Syafruddin bersiap mengikuti pelantikan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, 10 September 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin memastikan aparat kepolisian akan menerapkan pendekatan persuasif dalam mengawal demonstrasi pada 4 November 2016. Meski demikian, ia mengatakan, pihaknya tetap siap bertindak tegas jika terjadi kerusuhan dalam aksi tersebut.
"Kalau (kerusuhan) itu terjadi, Polri juga akan lakukan tindakan keras dan tegas," ujar Syafruddin di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 2 November 2016.
Syafruddin melanjutkan, bukan hanya kepolisian yang akan bertindak tegas apabila demo berujung rusuh. TNI yang ikut membantu polisi mengawal demo, kata dia, juga akan bertindak tegas jika hal itu terjadi.
Meski pihaknya siap bertindak tegas jika terjadi kerusuhan, Syafruddin berharap demo yang rencananya bakal diikuti ribuan orang tersebut berlangsung damai dan tidak berakhir rusuh. Semua aspek, termasuk kemungkinan ada “penumpang gelap”, kata dia, akan diwaspadai untuk mencegah terjadinya kerusuhan.
"Arahan Presiden Joko Widodo sudah jelas, yaitu laksanakan tugas sebaik-baiknya, ayomi masyarakat, dan upayakan situasi berjalan kondusif atau stabil," ucapnya.
Demo 4 November 2016 menuntut kepolisian menuntaskan perkara dugaan penistaan agama oleh calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka menuntut Ahok diproses secara hukum karena dianggap telah menistakan agama ketika mengutip Surat Al-Maidah dalam kunjungan kerjanya ke Kepulauan Seribu pada September lalu.
Adapun Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan demo tersebut berpotensi ditunggangi kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan tersendiri atau memprovokasi kerusuhan. Ia menyampaikan sudah ada laporan dari kepolisian terhadap kemungkinan munculnya kelompok-kelompok yang membajak agenda demonstrasi itu.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.