Warga menyaksikan sebuah gedung tua yang bagian depannya memgalami roboh di Bintaro,Tangerang Selatan, Banten, 2 Juni 2016. Bangunan tua yang sudah berumur lebih dari 20 tahun itu roboh karena kontruksi bangun tersebut tidak kuat dan juga sedang dilakukan pembongkaran secara manual tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Kediri - Kantor Bank Perkreditan Rakyat Kota Kediri roboh setelah diguyur hujan deras selama dua jam. Dua karyawan terluka setelah semua atap bangunan milik Pemerintah Kota Kediri itu menimpa mereka pada Senin sore, 31 Oktober 2016.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.45, saat sebagian besar karyawan BPR Kota Kediri di Jalan Airlangga berkumpul di dalam kantor. “Ada tiga karyawan yang berada di ruang depan saat peristiwa itu terjadi,” kata Ahmad Sofwul Anam, salah satu karyawan BPR, kepada Tempo.
Mereka adalah Supriyadi, 50 tahun, pegawai Bagian Umum; Ruli (35), pegawai Bagian Teknologi Informatika; dan Ririn (30), pegawai Bagian Customer Service. Menurut Sofwul, saat hujan deras berlangsung, terdengar suara rekahan bangunan dari atap kantor. Seketika itu pula para karyawan memberi tahu Kepala BPR Kota Kediri Sugianto.
Namun, bukannya menyuruh para karyawan pergi ke luar kantor, Sugianto justru meminta para karyawan menyangga atap kantor yang akan roboh dengan balok kayu. Saat menahan itulah atap yang terdiri atas rangka kayu, plafon, dan genting tersebut roboh menimpa ketiga karyawan tersebut. Sedangkan Sugianto justru selamat karena sempat menghindar.
Suara atap bangunan yang roboh menimbulkan dentuman sangat keras. Seketika para karyawan yang berada di luar berhamburan masuk menyelamatkan rekan mereka. Supriyadi mengalami luka paling parah. Kepalanya robek. Saat ini ketiganya dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri, yang terdekat dari lokasi kejadian.
Kondisi kerusakan bangunan milik Pemerintah Kota Kediri ini cukup parah. Seluruh atap bangunan bagian depan tempat layanan nasabah runtuh. Puing-puing kayu dan genting berserakan menimpa peralatan kerja di ruangan itu. “Sejak masuk pada 2003, kantor ini memang belum pernah direhab,” ujar Sofwul, yang menemani rekannya di RS Bhayangkara.
Polisi masih menyelidiki penyebab ambruknya atap gedung itu. Belum diketahui apakah akibat kondisi bangunan yang lapuk atau kesalahan teknis saat pembuatannya. “Kami masih menyelidiki,” kata Kepala Subbagian Humas Polresta Kediri Ajun Komisaris Anwar Iskandar.