BNPT Kaji Program Khusus untuk Keluarga Pelaku Terorisme

Reporter

Sabtu, 29 Oktober 2016 14:56 WIB

Warga tampak meninggalkan rumah mereka saat anggota pasukan Irak menginterogasi tawanan yang diborgol yang merupakan anggota kelompok militan ISIS di desa Tob Zawa, sekitar 9 kilometer dari Mosul, Irak, 25 Oktober 2016. AP Photo/Khalid Mohammed

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Suhardi Alius, menyatakan pihaknya sedang mengkaji program khusus bagi keluarga pelaku terorisme di Indonesia. Upaya itu dilakukan untuk menghindari pemahaman sesat tentang paham radikalisme.

"Negara harus merangkul mereka," kata Suhardi seusai memberi kuliah umum di kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sabtu 29 Oktober 2016.

Suhardi mengatakan keluarga teroris, utamanya anak-anak sangat rentan terhadap jalan yang ditempuh orang tuanya. Selain itu, faktor stigma dari masyarakat berpotensi membentuk karakter generasi itu. "Mereka kadang dikucilkan dan diabaikan di lingkungannya," ujar Suhardi.


Baca:
Pemberontak Houthi Luncurkan Rudal Balistik ke Arah Mekah
Indonesia Pimpin Upaya Penghapusan Senjata Nuklir Dunia

Menurut Suhardi, masyarakat harus memberi empati kepada keluarga teroris agar bisa berbaur apa adanya. Itu sebabnya, kata dia, BNPT bekerja sama dengan 17 Kementerian untuk membuat program khusus.

"Bisa saja anak-anak mereka langsung diambil oleh negara atau apalah bentuknya yang lebih bermanfaat," ujar Suhardi .

Saat ini ada sekitar 53 warga Indonesia yang terdeteksi telah keluar dari Mosul, Irak. Dia menolak menjelaskan kemungkinan akan menebar ancaman di dalam negeri.

"Yang jelas mereka pasti kembali. Ada saatnya hal itu akan disampaikan. Kami pantau itu," imbuh Suhardi.

Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri itu, mengatakan pihaknya berupaya untuk melacak dan mengidentifikasi keberadaan eks pengikut ISIS itu. BNPT juga telah menyiapkan berbagai program deradikalisasi terhadap mereka bila telah diketahui keberadaannya.

Beberapa agenda itu berupa terapi keagamaan yang akan dilakukan Kementerian Agama. Ada juga program bagi mereka yang terpaksa menjadi pengikut ISIS karena faktor kesejahteraan.

"Jadi akan berbeda pendekatan sesuai dengan karakter mereka. Yang paling utama mengubah mindset mereka," kata Suhardi.

Saat ini, lanjut dia, masih ada sekitar 400 orang yang masih berada di Irak bergabung dengan ISIS. Menurut Suhardi, mereka tidak akan punya pilihan lain bila terus terdesak. Selain mencari jalan kembali ke Indonesia, mereka juga diprediksi akan memasuki wilayah-wilayah perbatasan. "Tapi itu tidak mudah karena lokasi mereka telah dikepung," ujar Suhardi.

ABDUL RAHMAN

Berita terkait

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

10 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

18 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

24 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

36 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

44 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.

Baca Selengkapnya

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

26 Februari 2024

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.

Baca Selengkapnya

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

21 Februari 2024

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia

Baca Selengkapnya

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

20 Februari 2024

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal

Baca Selengkapnya

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

29 Januari 2024

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

Visi Danny Pomanto membangun resiliensi dan pertumbuhan inklusif Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

10 Januari 2024

10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

Daftar tempat wisata di Makassar yang populer, di antaranya Pantai Losari, Fort Rotterdam, hingga Pulau Khayangan. Berikut ini informasi lokasinya.

Baca Selengkapnya