TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meragukan kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, berkaitan dengan pemilihan kepala daerah serentak pada 2017. Menurut Wiranto, kericuhan itu dipicu oleh demonstrasi warga setelah tewasnya seorang bocah di sebuah warung makan di Manokwari. "Itu sudah masuk laporannya. Kami selidiki dulu, jangan buru-buru dihubungkan dengan pilkada,” kata Wiranto di kantornya di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2016.
Meski begitu, Wiranto mengakui Papua adalah salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan pilkada tertinggi. Ia mengatakan informasi tentang kerusuhan tersebut masih belum rinci. “Laporan itu insidental. Orang mabuk-mabuk, kemudian merusak warung, dan terjadi insiden, itu kapan saja bisa terjadi,” ujar Wiranto yang juga mantan Panglima ABRI tersebut. Wiranto mengatakan pihaknya masih akan mendalami penyebab kerusuhan itu. “Saya minta diteliti lebih jauh karena masih simpang-siur. Kami tunggu laporan yang resmi," kata dia.
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, mengecam keras kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, tadi malam. Dalam peristiwa tersebut, menurut Natalius, dua warga Papua tewas serta lima lainnya kritis dan luka-luka. Natalius mengatakan, berdasarkan laporan lembaga bantuan hukum, warga, dan keluarga korban, kerusuhan itu dipicu oleh tewasnya bocah asli Papua, Vigal Pauspaus, di warung makan yang dijaga warga Makassar, Sulawesi Selatan. Akibat kejadian itu, warga Papua menggelar demonstrasi.
Saat warga memprotes, aparat kepolisian mengeluarkan tembakan. Salah satu warga bernama Onesimus Rumayom, 40 tahun, tewas. Lima lainnya terluka—dua di antaranya kritis, yakni Erik Inggabouw, 18 tahun, dan Tinus Urbinas, 38 tahun. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Kepolisian Daerah Papua Barat.
ARKHELAUS W. | ANGELINA ANJAR
Berita terkait
Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka
27 Juli 2023
Mabes Polri akhirnya buka suara soal kasus penembakan sesama polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor. Dua anggota Polri ditangkap.
Baca SelengkapnyaBeredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya
14 Juli 2022
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendatangi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Mabes Polri untuk memberikan dukungan dalam kasus penembakan.
Baca SelengkapnyaProfil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam
14 Juli 2022
Seno Sukarto kesal lantaran polisi tidak berkomunikasi dengannya saat memeriksa kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
Baca SelengkapnyaKronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel
12 Juli 2022
Polisi juga mengirimkan tim psikologi untuk memberikan terapi psikologi terhadap orang yang ada di TKP, termasuk istri Kadiv Propam Polri.
Baca SelengkapnyaPenembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti
12 Juli 2022
Barang bukti yang ditemukan di TKP penembakan polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu akan dibawa ke laboratorium forensik.
Baca SelengkapnyaCatatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat
28 Desember 2021
Komnas HAM saat ini memprioritaskan agar para pengungsi bisa kembali ke desa mereka di Maybrat.
Baca SelengkapnyaKasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat
27 Oktober 2021
Direskrimum Polda NTB Kombes Hari Brata mengatakan anggota polisi Brigadir Kepala MN menembak Brigadir Satu HT, dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaPolisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco
2 Juni 2021
Seorang polisi di Manila, Filipina, diduga menembak mati seorang rekannya setelah dia kalah dalam adu panco.
Baca SelengkapnyaPenembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol
13 April 2021
Bukti rekaman penembakan pria kulit hitam bernama Daunte Wright menunjukkan polisi salah mengambil alat setrum dan malah mencabut pistol.
Baca SelengkapnyaAda Telepon Misterius Sebelum Briptu Hedar Ditembak Mati di Papua
13 Agustus 2019
Briptu Hedar ditemani seniornya di kepolisian berkendara menuju Kampung Usir.
Baca Selengkapnya