BNPT: Pemicu Radikalisme Tak Lagi Kemiskinan dan Pendidikan

Reporter

Rabu, 26 Oktober 2016 23:02 WIB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Suhardi Alius usai Rapat Koordinasi Khusus di Kemenkopolhukam, Jakarta, 22 Agustus 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengatakan radikalisme di era modern menyerang masyarakat yang tanggap teknologi. Penyebaran paham radikal di sosial media, kata Suhardi, begitu masif.

"Jadi sudah bergeser dari sekedar masalah variabel kemiskinan atau kurangnya pendidikan," ujar Suhardi usai mengikuti rapat Evaluasi Dua Tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di komplek Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2016.

Contoh terbaru, ujar Suhardi, adalah penyerangan polisi di Cikokol, Tangerang, oleh Sultan Azianzah yang diduga terprovokasi ajaran radikal lewat dunia maya. Dari penyelidikan polisi, pria 22 tahun tersebut terafiliasi dengan jaringan radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) namun melakukan aksinya sendirian.

"Lone wolf (serangan tunggal) makin banyak. Bukan cuma di Indonesia, lho. Di Paris, di Jerman, itu juga," ujarnya.

Suhardi berkata BNPT sedang berunding dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait regulasi penggunaan Internet yang berpotensi menjadi lahan penyebaran paham radikal. Dia mengungkapkan sejumlah hambatan dalam proses tersebut

"Kalau situs Internet bisa kita block, tapi media sosial sulit. Ini yang sedang diupayakan, kalau medsos harus dikemas," ujar Suhardi.

Sultan yang tewas setelah menebar aksi teror di Tangerang, diketahui sebagai seorang ahli bidang IT. Dugaan atas Sultan yang terpapar radikalisme via internet itu menjadi salah satu landasan penyelidikan polisi.

Tim digital forensik Mabes Polri pun sempat meneluri konten akun blog dan website Sultan untuk memastikan jaringan yang mungkin terkait dengan warga Lebak Wangi, RT 04 RW 03, Kelurahan Sepatan, Kabupaten Tangerang itu.

Sebelum menyerang, Sultan yang meninggal karena kehabisan darah setelah ditembak polisi, sempat menempelkan stiker berlambang ISIS di pos polisi.

Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, Sultan sempat hampir dibaiat oleh pimpinan Jamaah Ansharut Daulah, Aman Abdurrahman, dan Jamaah Ansharut Tauhid, Abu Bakar Baasyir.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

4 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

31 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

26 Februari 2024

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.

Baca Selengkapnya

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

21 Februari 2024

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia

Baca Selengkapnya

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

24 Desember 2023

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

Kelompok ini diduga membentuk organisasi resmi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an dan lalu disebut dalang peristiwa Bom Natal 2000 dan Bom Bali.

Baca Selengkapnya

Para Mantan Napi Teroris Diajak Menanam Padi

15 November 2023

Para Mantan Napi Teroris Diajak Menanam Padi

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Pertanian (Kementan) ajak mantan narapidana terorisme menanam padi.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala BNPB Doni Monardo Dirawat di Rumah Sakit, Keluarga Pastikan Kondisinya Stabil

23 September 2023

Eks Kepala BNPB Doni Monardo Dirawat di Rumah Sakit, Keluarga Pastikan Kondisinya Stabil

Eks Kepala BNPB Doni Monardo sakit dan sedang dirawat secara intensif di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

20 September 2023

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

Gibran mengemukakan Pemerintah Kota Solo memang sangat serius dalam penanggulangan masalah intoleransi dan radikalisme.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Pengkhususan dalam Mengawasi Rumah Ibadah

8 September 2023

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Pengkhususan dalam Mengawasi Rumah Ibadah

Menurut Wapres Ma'ruf Amin, masalah itu datang apabila ada pengkhususan terhadap suatu objek seperti rumah ibadah.

Baca Selengkapnya