Sidak, Wabup Karawang Temukan Pejabat Diduga Jadi Calo  

Reporter

Selasa, 25 Oktober 2016 23:03 WIB

Ribuan buruh menggelar aksi unjuk rasa dengan melakukan long march menuju istana Presiden, Jakarta, 29 September 2016. M Iqbal Ichsan/Tempo

TEMPO.CO, Karawang - Wakil Bupati Karawang Akhmad Zamakhsyari menangkap basah seorang pejabat di sebuah kantor yayasan penyalur tenaga kerja. Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke yayasan penyalur tenaga kerja pada Selasa siang, 25 Oktober 2016, Akhmad juga memergoki proses perekrutan tenaga kerja yang tidak sesuai aturan.

Zamakhsyari memergoki Kepala Bidang Penempatan Tenaga (Penta) Kerja Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang Theo Suryana tengah berada di kantor Yayasan Global Sarana Sukses (GSS) saat jam kerja.

Berdasarkan pantauan Tempo, di kantor yayasan tenaga kerja yang beralamat di Karawang Barat itu, tampak puluhan pencari kerja berjejal di sebuah ruangan. Dengan memakai pakaian hitam putih, puluhan pencari kerja itu diberikan pengarahan tes masuk PT Yamaha 1, Karawang International Industries City (KIIC).

Melihat hal tersebut, Zamakhsyari langsung marah. "Apa-apaan. Ini jelas melanggar. Perbup (Peraturan Bupati) Nomor 8 Tahun 2016 tidak diindahkan. Ironisnya lagi, ada orang disnaker di sini," katanya.

Ia meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ahmad Suroto menindak hal tersebut. "Apa pun alasannya, selama jam kerja tidak boleh ngantor di sini," kata Zamakhsyari.

Namun Theo berdalih sedang memberikan pengarahan kepada para pencari kerja di yayasan itu. "Saya hanya memberikan arahan soal tes masuk Yamaha di kantor disnaker besok ," bantah Theo.

Sementara itu, Suroto mengaku tidak pernah menginstruksikan Theo mengunjungi Yayasan GSS. Dia juga membantah jika besok, Selasa, 26 Oktober 2016, ada tes untuk masuk Yamaha 1 seperti yang disampaikan Theo. "Hari ini, saya hanya menugaskan Theo menghadiri acara di Hotel Mercure, bukan kunjungan ke sini (GSS)," ujarnya.

Suroto mengatakan akan tetap menegakkan Perbup Nomor 8 Tahun 2016, bahwa perekrutan tenaga kerja dilakukan satu pintu, yaitu melalui disnaker. Yayasan, kata dia, hanya berperan sebagai konsultan yang membantu perusahaan, sedangkan tes tetap dilakukan di disnaker.

"Silakan yayasan membantu menilai atau menyiapkan soal. Kami akan tindak pelanggaran sesuai peraturan yang berlaku," tuturnya. Suroto juga membatalkan tes perekrutan yang dilakukan yayasan tersebut. "Semua dibatalkan," ucapnya.

Selain di Yayasan GSS, rombongan juga melakukan sidak di PT Bhakti Cemerlang di kompleks ruko yang sama. Di yayasan tersebut, ditemukan berkas lamaran kerja warga luar Karawang. "Tidak ada member. Hanya biaya medis sebesar Rp 180 ribu. Ketika sudah diterima di perusahaan, bayar Rp 350 ribu. Kami hanya ada kontrak dengan HPM," kata seorang karyawan Bhakti Cemerlang.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

3 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

30 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

31 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

33 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

35 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

44 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

51 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

54 hari lalu

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

58 hari lalu

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya