Pelanggan Listrik Protes Pemadaman Bergilir

Reporter

Editor

Rabu, 9 Agustus 2006 12:37 WIB

TEMPO Interaktif, Medan:Pelanggan listrik di Medan berniat menggugat PT PLN setempat. Alasannya, pemadaman listrik bergilir telah merugikan mereka dan tanpa ada kejelasan sampai kapan pemadaman itu berlangsung.Pemadaman listrik sendiri berlangusng di Kota Medan dan Binjai. Listrik padam 3-4 kali sehari serta dalam frekwensi waktu yang cukup lama sekitar 4 jam. :Kami tak bisa menerima kondisi ini," ujar T. Manurung, pemilik usaha percetakan dan fotokopi di Jalan Pabrik Tenun,Medan, Rabu siang ini. Manurung mengaku sudah mencoba mencari alternatif listrik dengan menghidupkan genset. Tapi, upaya ini menimbulkan kerugian besar karena harga bahan bakar mahal. Begitu pula dengan Ali Chaniago, pemilik rumah cukur rambut di Jalan Gatot Subroto, Medan.Manager PT PLN Cabang Binjai Robert Sitorus meminta pelanggan PLN yang berjumlah 394 ribu bersabar. Pelanggan agar berhemat menggunakan arus listrik hingga 50 persen pada saat beban puncak pukul 18.00-22.00 WIB. Meski berhemat pada beban puncak, kata Robert, PLN tidak bisa menjamin tidak akan ada pemadaman. Lembaga Bantuan Hukum Medan melalui stafnya Ikhwaluddin Simatupang kepada Tempo pagi tadi menjelaskan, tengah menyiapkan gugatan class action bersama-sama dengan Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen atas pemadaman listrik yang banyak merugikan warga.Sahat Simatupang

Berita terkait

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

20 jam lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

4 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

4 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

5 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

5 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

5 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

9 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

10 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

10 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya