Ingin Rebut Lahan, Pegawai PTPN II Deli Serdang Gelar Apel  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Selasa, 25 Oktober 2016 00:24 WIB

Anggota TNI berjaga di kawasan terjadinya bentrok antara warga dengan pihak PTPN II, di Desa Namo Rube Julu, Deli Serdang, Sumatera Utara, (22/5). ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Deli Serdang - Dua ribuan karyawan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) menggelar apel siaga mempertahankan lahan hak guna usaha milik PTPN II di Lapangan Garuda PTPN II, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin, 24 Oktober 2016. Apel siaga lahan dilakukan menyusul makin menciutnya tanah yang dikelola PTPN II akibat dikuasai para penggarap.

Direktur Operasional PTPN II Marisi Butarbutar mengatakan sekitar sebelas ribu hektare lahan Perseroan yang selama ini ditanami tebu di sekitar pabrik gula Sei Semayang dan Kuala Madu dikuasai penggarap liar karena hak guna usaha PTPN II di atas lahan tersebut disebut sudah berakhir. “Kami kehilangan 200 ton gula setiap bulan karena pabrik gula Sei Semayang tutup akibat lahan untuk menanam tebu dikuasai para penjarah tanah,” kata Marisi di hadapan peserta apel siaga.

Saat ini, ucap Marisi, 18 ribu hektare lahan milik PTPN II yang masih bersertifikat dan ditanami komoditas kelapa sawit, tembakau, dan tebu di Deli Serdang dan pinggiran Kota Medan berubah menjadi tanaman palawija. Ada pula yang sudah menjadi perumahan mewah, kolam renang, kios, dan toko. "Kami rugi puluhan miliar setiap bulan karena lahan produktif kami dikuasai mafia tanah," ujarnya.

Nasib sekitar 34 ribu pegawai pun kini berada di ujung tanduk. "Saya sudah memerintahkan semua karyawan PTPN II agar mengambil kembali lahan pabrik gula Sei Semayang secepatnya," tutur Marisi.

Ketua SPBUN PTPN II Toni Nixon mengatakan perusahaannya memiliki utang Rp 3,86 triliun. Utang itu, menurut dia, merupakan akumulasi sejumlah tunggakan. "Perseroan tak mendapat laba karena sudah tak punya lahan," katanya.

Lokasi yang akan mereka sasar di antaranya Jalan Cemara dan Pancing, Medan, serta Desa Sampali, Deli Serdang. Wakil Ketua Serikat Pekerja PTPN II Dahnil Ginting mengatakan SPBUN memiliki bukti sertifikat palsu yang seolah-olah diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Deli Serdang di atas lahan PTPN II. "Itu salah satu bukti lahan PTPN II dijarah secara masif," tuturnya.

Gerakan ini kemudian didukung berbagai pihak. Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafi'i berjanji akan menyampaikan tuntutan karyawan PTPN II itu. "Tidak boleh ada aksi penjarahan tanah PTPN. Negara harus hadir menyelamatkan aset PTPN II," kata politikus Partai Gerindra asal Sumatera Utara itu.

Kepala Seksi Survei, Pengukuran, dan Pemetaan BPN Deli Serdang Maltus Hutagalung yang dikonfirmasi Tempo mengakui pernah ditemui seseorang yang berupaya mengurus sertifikat hak guna bangunan di atas lahan PTPN II. "Saya tolak karena saya tahu lahan yang dimohonkan masih dalam kawasan hak guna usaha PTPN II," katanya.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya