Periksa SBY Soal Data TPF Munir, Jaksa Agung: Itu Terakhir

Reporter

Jumat, 21 Oktober 2016 20:49 WIB

Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) dan sahabat Munir melakukan aksi Kamisan dalam rangka memperingati 12 tahun kematian aktivis HAM Munir Said Thalib di alun-alun Kota Batu, Jawa Timur, 8 September 2016. Mereka menuntut pemerintah untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan Munir dan kasus pelanggaran HAM lainnya. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menegaskan, lembaganya mempertimbangkan untuk memeriksa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait keberadaan dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis kemanuasiaan, Munir Said Thalib. Namun, kata dia, rencana pemeriksaan SBY itu menjadi langkah terakhir.

"Kami mencoba mencari dari timnya dulu. Saya berharap masih ada yang menyimpan. Jika tidak, ya terpaksa kami menghadap Pak SBY," kata Prasetyo saat dicegat awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 21 Oktober 2016.

Kejakasaan mulai mencari dokumen TPF kasus Munir ini karena perintah Komisi Informasi Pusat (KIP). Pada Senin dua pekan lalu, 10 Oktober 2016, KIP memenangkan gugatan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) terhadap Kementerian Sekretaris Negara perihal temuan TPF kasus Munir Thalib.

KIP memutuskan pemerintah harus segera membuka hasil temuan TPF tersebut sebagai bentuk kepatuhan terhadap Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. KIP dalam putusannya menegaskan, selain mengumumkan temuan TPF, pemerintah harus memberikan alasan sehingga belum juga mengumumkan hasil penyelidikan TPF atas kematian Munir Thalib.

Adapun Munir meninggal di pesawat Garuda Indonesia ketika dalam perjalanan dari Jakarta menuju Belanda pada 7 September 2004. Ia meninggal karena diracun dengan arsenik. Dalam putusan pengadilan, Pollycarpus Budihari Priyanto disebut sebagai pelaku pembunuhan Munir.

Saat pemerintah akan menindaklanjuti putusan KIP itu, ternyata dokumen TPF kasus Munir ini sudah tidak berada di Sekretariat Negara. Mantan Presiden SBY diduga sebagai orang terakhir yang memegang data asli TPF Munir tersebut. Sebab pada saat dokumen TPF Munir diserahkan kepada pemerintah, SBY yang menerima data tersebut, sebelum salinannya dibagikan ke Kejaksaan Agung, Markas Besar Polri, TNI, dan Kementerian Pertahanan.

Prasetyo mengaku belum yakin jika SBY masih meningat di mana ia menaruh dokumen TPF Munir tersebut. Karena itu, Prasetyo mengatakan Kejaksaan akan fokus terlebih dulu mencari dokumen TPF Munir ke beberapa mantan anggota Tim Pencari Fakta. Kejaksaan sudah melakukan pendekatan informal ke beberapa anggota TPF.

"Kan ada tahapan-tahapannya. Kami tanya nanti ke SBY kalau dari para mantan anggota TPF tidak memberikan hasil," kata Prasetyo.

Prasetyo mengaku sudah mencoba menanyakan keberadaan dokumen TPF Munir kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang saat itu ikut menjadi anggota TPF. Prasetyo mengatakan dirinya sudah memerintahkan Jaksa Agung Muda Intelijen Adi Toegarisman untuk melakukan hal tersebut. "Tapi, Bu Retno pergi terus. Bu Retno enggak ada sekarang. Ya nanti lah. Pokoknya kami berusaha keras untuk mencari itu," ujarnya.

ISTMAN MP

Baca juga:
Ahmad Dhani Jadi Calon Wakil Bupati, Maia Estianty Bereaksi
Telan Buaya, Ular Ini Meledak
Bawa Al-Quran dan Berhijab, Begini Pengakuan Lindsay Lohan


Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

44 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

13 Oktober 2023

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

Pada 13 Oktober 2016, Jokowi meminta Jaksa Agung kembali mengusut kasus pelanggaran HAM Munir Said Thalib. Berikut kilas baliknya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Jokowi Usut Kasus Pembunuhan Munir Malah Dokumen TPF Hilang, Suciwati: Presiden Joko Widodo Pembohong

13 Oktober 2023

7 Tahun Jokowi Usut Kasus Pembunuhan Munir Malah Dokumen TPF Hilang, Suciwati: Presiden Joko Widodo Pembohong

Hari ini, 13 Oktober, 7 tahun lalu Presiden Jokowi minta Jaksa Agung usut kasus pembunuhan Munir. Malah dokumen TPF Munir hilang. Begini kata Suciwati

Baca Selengkapnya

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

24 Desember 2022

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

Komite Aksi Untuk Munir (KASUM) masih mendiskusikan nama untuk diajukan ke tim ad hoc Komnas HAM menyelidiki kasus Munir.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

23 Desember 2022

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

Tim adhoc penyelidikan kasus Munir akan diumumkan pada 10 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Resensi Buku Mencintai Munir: Pesan untuk Melawan Lupa dan Mencintai Munir

10 Oktober 2022

Resensi Buku Mencintai Munir: Pesan untuk Melawan Lupa dan Mencintai Munir

Istri akvitis hak asasi manusia (HAM) Munir, Suciwati, merilis buku berjudul "Mencintai Munir".

Baca Selengkapnya

18 Tahun Munir Diracun: Misteri Kematian Ongen Latuihamallo Saksi Kunci Pembunuhan Munir

16 September 2022

18 Tahun Munir Diracun: Misteri Kematian Ongen Latuihamallo Saksi Kunci Pembunuhan Munir

Teka-teki kematian Munir telah 18 tahun. Ongen Latuihamallo saksi kunci pembunuhan aktivis HAM itu, ditemukan tewas saat menyetir mobil.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Munir Dibunuh, Begini Profil Aktivis HAM Pendiri KontraS dan Imparsial Itu

8 September 2022

18 Tahun Munir Dibunuh, Begini Profil Aktivis HAM Pendiri KontraS dan Imparsial Itu

Munir aktivis HAM dibunuh dengan racun arsenik saat perjalanannya ke Belanda 7 September 2004. Kini sudah 18 tahun lamanya, dalang tak juga ditemukan

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Bentuk Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Kematian Munir

7 September 2022

Komnas HAM Bentuk Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Kematian Munir

Komnas HAM membentuk tim ad hoc penyelidikan pelanggaran HAM berat kasus pembunuhan Munir Said Thalib.

Baca Selengkapnya

Bambang Widjojanto Mengenang Aktivis HAM Munir: Saya Meminta Munir Gabung di YLBHI Jakarta

7 September 2022

Bambang Widjojanto Mengenang Aktivis HAM Munir: Saya Meminta Munir Gabung di YLBHI Jakarta

Sesama aktivis HAM, Bambang Widjojanto mengenang kematian Munir 18 tahun lalu. Saat itu sebagai Ketua YLBHI, ia meminta Munir gabung di Jakarta.

Baca Selengkapnya