Kasus Dimas Kanjeng, Marwah Daud Diperiksa Penyidik 8 Jam  

Reporter

Senin, 17 Oktober 2016 20:03 WIB

Marwah Daud Ibrahim. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Surabaya - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur memeriksa Marwah Daud Ibrahim selama delapan jam terkait kasus penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Senin, 17 Oktober 2016. Selain Marwah, penyidik juga memeriksa lima orang yang diduga menjabat sebagai sultan. Mereka semua diperiksa sebagai saksi.

"Pertanyaan penyidik tadi tak jauh dari seputar yayasan," kata Marwah yang didampingi kuasa hukumnya sesaat keluar dari ruang penyidik sekitar pukul 17.00. Marwah mengatakan pertanyaan yang diajukan penyidik kepada dia menyangkut perkenalannya dengan Taat Pribadi, struktur yayasan, peran serta fungsi dia selaku ketua yayasan.

Saksikan juga:
Video: Ini Cerita Istri Kedua Dimas Kanjeng

Marwah mengaku dia tidak menjabat Ketua Yayasan Pedepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, melainkan Ketua Yayasan Kraton Kasultanan Sri Raja Prabu Jasanagara. Amanah tersebut baru ia terima sejak 11 Agustus 2016 lalu. "Jadi saya menjabat ketua yayasan baru dua bulan," kata politikus Partai Gerindra tersebut.

Menurut dia, alasan dia menerima jabatan itu karena program-progam yang dirancang yayasan sangat bagus dan fokus pada bidang budaya. "Programnya bagus yakni untuk kemaslahatan umat." Program-program tersebut sesuai dengan impiannya. "Apa yang ada di padepokan merupakan percontohan dari program yayasan."

Dia mencontohkan program yayasan di antaranya mendirikan masjid dan sekolah di daerah yang membutuhkan. Program tersebut dijalankan oleh tim program yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dia menyebut orang-orang itu sebagai santri. "Karena itu yayasan mendata untuk mencari tahu keunggulan dan kelemahan tiap daerah."

Disinggung dari mana yayasan mendapat dana, Marwah menolak berasal dari para santri. Menurut dia, dana itu didapat dari proses pengadaan uang (bukan penggandaan). "Saya meyakini beliau bisa mengadakan uang. Saya melihat, alami, dan ketahui sendiri. Uang penggandaan itu bukan untuk pribadi tapi kemaslahatan umat."

Namun demikian, Marwah tidak menolak bahwa para santri menyerahkan mahar ke yayasan. Dia menyamakan uang mahar itu tak ubahnya uang pendaftaran masuk sebuah organisasi. "Santri yang berkontribusi membangun padepokan dicatat. Siapa yang membutuhkan uangnya dikembalikan lagi," ujar Marwah yang mengaku menyerahkan uang mahar.

Marwah datang ke ruang penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur bersama kuasa hukumnya pada pukul 09.15 WIB. Dia datang tanpa suaminya, Tajul Ibrahim. Menurut Marwah, alasan suaminya tidak hadir karena sakit. Penyidik sebenarnya mengagendakan pemeriksaan Marwah berserta suaminya dan sepuluh orang yang menjabat sebagai sultan. *

NUR HADI

Berita terkait

Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

22 hari lalu

Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

Waspada peredaran uang palsu saat bagi-bagi THR menjelang Lebaran.

Baca Selengkapnya

Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

22 hari lalu

Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

Kebutuhan terhadap uang tunai mendekati lebaran meningkat. Namun, perlu waspada peredaran uang palsu. Ingat lagi bedakan uang asli dan palsu.

Baca Selengkapnya

Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

34 hari lalu

Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

Menjelang idul fitri, banyak orang yang menawarkan penukaran uang baru. Sebaiknya tetap waspada dan pahami ciri-ciri uang palsu agar tidak tertipu.

Baca Selengkapnya

Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

37 hari lalu

Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

Polres Jakarta Barat membongkar peredaran uang palsu di Cengkareng,

Baca Selengkapnya

Pengedar Dolar Singapura Palsu di Batam Ditangkap, Nilainya Rp 45 Miliar Mau Ditukar di Casino Marina Bay

31 Januari 2024

Pengedar Dolar Singapura Palsu di Batam Ditangkap, Nilainya Rp 45 Miliar Mau Ditukar di Casino Marina Bay

Polda Kepri menangkap pengedar uang palsu dolar Singapura di Batam. Ketahuan saat mau ditukarkan di casino Marina Bay.

Baca Selengkapnya

BI Ajak Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu di Tahun Politik, Lakukan Ini Jika Menemukannya

5 Desember 2023

BI Ajak Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu di Tahun Politik, Lakukan Ini Jika Menemukannya

Bank Indonesia atau BI melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah peredaran uang palsu terutama di tahun politik ini.

Baca Selengkapnya

Ragam Modus yang Sering Dipakai dalam Kejahatan Peredaran Uang Palsu

5 Desember 2023

Ragam Modus yang Sering Dipakai dalam Kejahatan Peredaran Uang Palsu

Pelaku tindak pidana pemalsuan uang dan peredaran uang palsu menggunakan beragam modus operandi untuk melancarkan aksinya.

Baca Selengkapnya

Hati-Hati Peredaran Uang Palsu Modus Isi Ulang Saldo Digital, Terjadi di Bekasi

3 Desember 2023

Hati-Hati Peredaran Uang Palsu Modus Isi Ulang Saldo Digital, Terjadi di Bekasi

Polisi tetap melakukan penyelidikan percobaan peredaran uang palsu modus isi ulang saldo digital, meski tidak ada korban.

Baca Selengkapnya

BI: Waspadai Peredaran Uang Palsu Terutama di Masa Kampanye Pemilu

3 Desember 2023

BI: Waspadai Peredaran Uang Palsu Terutama di Masa Kampanye Pemilu

BI menyarankan masyarakat untuk menggunakan uang digital agar terhindar dari penyalahgunaan uang palsu.

Baca Selengkapnya

Transaksi COD Pakai Uang Palsu, Pemuda di Tangerang Ditangkap Polisi

8 Oktober 2023

Transaksi COD Pakai Uang Palsu, Pemuda di Tangerang Ditangkap Polisi

Polisi mengungkap sejumlah pengaduan masyarakat yang resah dengan peredaran uang palsu saat bertransaksi secara COD.

Baca Selengkapnya