Presiden selaku Panglima TNI Tertinggi Joko Widodo (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) dan KSAL Laksamana TNI Ade Supandi memberikan sambuitan pada saat menyaksikan Latihan Armada Jaya XXXIV/2016 di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, 15 September 2016. twitter.com/jokowi
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan enam infrastruktur kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Dalam siaran pers yang diterima Tempo, Senin, 17 Oktober 2016, keenam infrastruktur itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem 2x10 megawatt (MW), Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2x1, 25 MW.
Lalu, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilovolt (kV) Genyem-Waena-Jayapura sepanjang 174,6 kilometer sirkuit, 70 kV Holtekamp-Jayapura sepanjang 43,4 kilometer sirkuit.
Kemudian, Gardu Induk Waena-Sentani 20 Mega Volt Ampere dan Gardu Induk Jayapura 20 megavolt ampere. Pemerintah berharap infrastruktur tersebut akan mengurangi masalah pasokan listrik di kedua provinsi itu.
Saat ini, Papua dan Papua Barat mempunyai total daya mampu listrik 294 MW, dengan beban puncak 242 MW. Sedangkan pertumbuhan beban rata-rata delapan persen per tahun, dan jumlah pelanggan mencapai 521 ribu.
Selain meresmikan infrastruktur kelistrikan, Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo akan mengunjungi sebuah sekolah dasar yang berada di Kabupaten Jayapura. Di sana Jokowi akan memberikan makanan tambahan. Makanan tambahan itu diberikan kepada ibu hamil, anak di bawah lima tahun, dan anak sekolah.