TEMPO.CO, Semarang - Pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah terus menelusuri kasus dugaan suap yang dilakukan salah satu anggota Fraksi PDIP di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kebumen, yakni Yudhy Tri Hartanto.
Ketua PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto menyatakan, belum bisa menentukan langkah apakah akan memberikan bantuan hukum terhadap Yudi ataukah tidak. “Saat ini, tim hukum PDIP masih melakukan observasi. Tim hukum akan mencermati dulu bagaimana duduk masalahnya,” kata Bambang kepada Tempo di Semarang, hari ini, 16 Oktober 2016.
Hingga Ahad siang, Bambang mengaku belum mengetahui duduk perkara yang membelit Yudhy. PDIP tahu ada kadernya ditangkap KPK dari pemberitaan di media massa.
Baca: Dua Pejabat Kebumen Jadi Tersangka, Bos OSMA Group Jadi DPO
Bambang mengatakan dia prihatin karena masih adanya suap-menyuap yang dilakukan anggota partainya. Padahal, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berkali-kali mengingatkan agar jangan ada lagi yang melakukan korupsi.
“Ibu Ketua Umum sudah berkali-kali bilang, stop.. stop.. stop (korupsi),” ujar Bambang. Nyatanya dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi di Kebumen justru kader PDIP terjerat. “Jika kasus di Kebumen benar melibatkan kader PDIP maka ini akan melukai kami.”
Simak: Kongres PSSI di Jakarta, Erwin Aksa Anggap Bukan Kendala
KPK menangkap beberapa pejabat Kabupaten Kebumen yang diduga terlibat suap kepada anggota DPRD Kabupaten Kebumen pada Sabtu lalu, 15 Oktober 2016. "Perkara ini berhubungan dengan masalah APBD yang ada di Kabupaten Kebumen, khususnya di Dinas Pendidikan," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam keterangan persnya hari ini, 16 Oktober.
KPK resmi menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini, yaitu Yudhy Tri Hartanto selaku Ketua Komisi A DPRD Kebumen dari Fraksi PDIP dan Sigit Widodo, PNS di Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen. KPK juga menyita uang tunai Rp 70 juta dari tangan Yudhy.
Bahkan, ikut dicokok dua anggota DPRD Kebumen lainnya, yakni Dian Lestari dari Fraksi PDIP dan Suhartono dari Fraksi Partai Amanat Nasional. Namun, Dian dan Suhartono masih berstatus saksi. Masih ada dua saksi lain yang diperiksa KPK, yakni Sekda Kabupaten Kebumen Adi Pandoyo dan Salim, petinggi perusahaan anak usaha PT OSMA Group di Kebumen.
Baca: Cabuli 2 ABG Sekaligus, Buruh Ini Ditangkap
Dugaan suap itu bermula dari adanya komunikasi antara Sigit Widodo atau SGW, pegawai negeri di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen, dan seorang pengusaha di Jakarta terkait dengan sejumlah proyek pengadaan buku, alat peraga, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kebumen senilai Rp 4,8 miliar.
Pengusaha itu diduga menjanjikan akan memberikan commitment fee 20 persen dari nilai anggaran Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga untuk pejabat eksekutif dan legislatif, jika disahkan dalam APBD Perubahan 2016. "DPRD Kabupaten Kebumen menetapkan APBD-P 2016 untuk Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga sebesar Rp 4,8 miliar yang akan dialokasikan untuk pengadaan buku, alat peraga, dan TIK," ujar Basaria.
Lebih lanjut, dia mengatakan ada kesepakatan terkait dengan besaran nilai komitmen yang dijanjikan antara pengusaha dan SGW. Mulanya, pengusaha itu menjanjikan sekitar Rp 960 juta, belakangan disepakati nilainya Rp 750 juta.
ROFIUDDIN
Berita terkait
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
8 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca SelengkapnyaSepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam
39 hari lalu
Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.
Baca SelengkapnyaMengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?
43 hari lalu
Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?
Baca SelengkapnyaPolisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang
2 Januari 2024
Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.
Baca SelengkapnyaBerkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun
19 Desember 2023
Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.
Baca SelengkapnyaDaya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya
3 November 2023
Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.
Baca SelengkapnyaProyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam
4 Oktober 2023
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dikabarkan akan diluncurkan mulai 2024 mendatang. Apa saja yang menarik dari kereta cepat ini?
Baca SelengkapnyaJenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang
23 September 2023
Jenazah ajudan Kapolda Kaltara Brigadir Setyo Herlambang dibawa ke RS sebelum diberangkatkan ke Kendal.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Terkena Dampak Kebakaran TPA Jatibarang Semarang, Wali Kota: Pemadaman Butuh Sepekan
19 September 2023
Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, berdampak terhadap SDN 4 Ngaliyan yang berlokasi tidak jauh.
Baca SelengkapnyaPolisi akan Panggil Eks Ketua DPC Gerindra Semarang atas Dugaan Pukul Kader PDIP
12 September 2023
Polisi mengatakan akan memanggil eks Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang yang diduga melakukan pemukulan ke kader PDIP.
Baca Selengkapnya