Minim Mahasiswa Papua Kuliah Seni Rupa di ISI Yogyakarta

Reporter

Minggu, 16 Oktober 2016 11:39 WIB

Anggota delegasi masyarakat Papua Barat memakai baju tradisional berjalan di kawasan gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (3/11). Mereka menolak Undang Undang Pornografi karena dianggap mengekang kebhinekaan.TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Yogyakarta – Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta, dari Papua yang tertarik dengan seni rupa masih sedikit. Saat ini, jumlah mahasiswa dari Papua yang kuliah di Fakultas Seni Rupa, Jurusan Seni Rupa Murni, hanya satu orang.

“Mahasiswa Papua lebih banyak tertarik seni pertunjukan. Seni rupa murni sangat jarang,” kata dosen Fakultas Seni Rupa, ISI, Yogyakarta, Andre Tanama, saat ditemui Tempo dalam pembukaan Pameran Seni Rupa “Remahili” di Bentara Budaya Yogyakarta, Sabtu malam, 15 Oktober 2016.

Andre mencontohkan, sebelumnya ada seorang mahasiswa Jurusan Seni Rupa Murni, ISI, Yogyakarta, dari Papua yang kuliah angkatan 1999. Kemudian mahasiswa asal Papua selanjutnya yang kuliah di sana diketahui baru ada lagi angkatan 2006 dan sekarang sudah lulus, yaitu Ignasius Dicky Takndare. Selanjutnya yang saat ini masih aktif sebagai mahasiswa ada satu orang yang masuk angkatan 2012, yaitu Albertho Wanma. Dua nama terakhir adalah seniman yang tengah berpameran di Bentara Budaya Yogyakarta hingga 23 Oktober 2016.

Baca:
Dikritik Istri, Presiden Nigeria: Dia Selayaknya di Dapur
Wanita di India Dilarang Miliki dan Gunakan Telepon Seluler

Baik Andre, maupun Dicky dan Albertho sepakat minimnya mahasiswa Papua yang tertarik pada seni rupa tak lepas dari paradigma berpikir masyarakat Papua secara umum. Bahwa menjadi perupa bukanlah jenis pekerjaan yang menjanjikan untuk masa depan. Meskipun potensi menjadi perupa yang dimiliki anak-anak Papua cukup besar.

“Akhirnya potensi itu hanya disimpan saja,” kata Dicky yang berasal dari Jayapura.

Dia teringat seorang teman masa kecilnya yang pandai melukis. Setiap kali mengikuti perlombaan melukis selalu menang. Dicky pun berusaha belajar menjadi pelukis dengan masuk sanggar hanya untuk mengalahkan temannya itu. Kini tak ada kabar berita tentang temannya itu.

“Kalau jadi seniman, dia pasti menjadi perupa yang hebat,” kata Dicky.

Beruntung bagi Albertho sendiri hidup dari keluarga seniman. Almarhum ayahnya adalah tokoh seniman adat Papua, khususnya di bidang seni musik. Albertho lebih menyukai seni rupa tiga dimensi, yaitu seni patung dan sempat kuliah di Sekolah Tinggi Seni Papua. Sebelum akhirnya hijrah ke Yogyakarta atas rekomendasi dosen di sana yang melihat bakat besar pada dirinya.

“Karena saya dan Dicky menganggap Yogyakarta dalah kotanya seni rupa di Indonesia,” kata Albertho.

Minimnya seniman asal Papua, khususnya di Yogyakarta menggugah keduanya untuk mengumpulkannya dalam wadah seniman. Tak harus yang kuliah di fakultas seni, karena total jumlahnya tak sampai lima orang di Yogyakarta. Bisa juga mahasiswa Papua yang kuliah di fakultas nonseni, tapi mempunyai potensi seni.

Mereka ingin mengembangkan potensi seni Papua yang ada pada diri mereka. Setelah sebelumnya ada kelompok seniman Papua di Yogyakarta dengan nama Ludah Pinang pada era 1990-an yang kini sudah menghilang.

“Semoga pameran ini jadi momentum agar semakin banyak perupa Papua yang muncul,” kata Albertho.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

40 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

47 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

56 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

58 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya