Ketua Komisi III: Operasi Pungli Harus Belajar dari Opstib  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 16 Oktober 2016 09:43 WIB

Anggota Tim Pengawas DPR untuk kasus bailout Bank Century Bambang Soesatyo. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo menilai tantangan utama dari pemberantasan pungutan liar adalah konsistensi. Menurut dia, apabila pemerintah tidak menetapkan target yang besar untuk memerangi pungli, Operasi Pemberantasan Pungli (OPP) yang mulai dilakukan saat ini akan berakhir dengan kegagalan, sama seperti kegagalan Operasi Tertib (Opstib) pada 1977-1981.

"Dalam konteks menjaga konsistensi itulah Presiden Joko Widodo dan Menko Polhukam Wiranto perlu belajar dari pengalaman pemberantasan pungli pada tahun 70-an. Untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Presiden Soeharto menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1977 tentang Operasi Tertib," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 16 Oktober 2016.

Bambang berujar, Opstib juga berfokus pada pemberantasan pungli. Pelaksana tugas Opstib adalah Kepala Staf Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban yang ditunjuk Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban. "Sayang, karena Opstib tidak berkesinambungan, sulit untuk mengukur keberhasilannya. Opstib juga belum terintegrasi dengan subsistem lain," tuturnya.

Karena itu, Bambang menilai, Opstib pada masa pemerintahan Presiden Soeharto saat itu hanya menimbulkan efek jera sesaat. Bahkan, bukannya berkurang, pungli justru semakin marak dan terus berkembang hingga ke semua lini pelayanan publik. "Pengalaman dari Opstib pada tahun 70-an inilah yang relevan untuk dijadikan kajian oleh pemerintah sekarang," ujarnya.

Menurut Bambang, dengan adanya target yang besar atau tolok ukur keberhasilan OPP, konsistensi semangat dan pelaksanaan OPP dapat terjaga. Dia pun meminta pemerintah memperbaiki sistem pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi terkini. "Perbaikan sistem pelayanan publik itu harus menutup celah atau ruang bagi terjadinya praktek pungli," tuturnya.

Bambang mengatakan bahwa menghukum pelaku pungli tidak cukup ampuh untuk menghilangkan pungli pada lini-lini pelayanan publik. Menurut dia, satu-satunya cara hanyalah memperbaiki sistem dengan memanfaatkan teknologi terkini. "Yang meminimalkan terjadinya kontak atau komunikasi langsung antara pejabat berwenang dan warga yang butuh pelayanan," ucap politikus Partai Golkar itu.

Presiden Joko Widodo akan meluncurkan program reformasi hukum berupa Paket Kebijakan Hukum Jilid I. Fokus dari paket kebijakan tersebut adalah pemberantasan pungutan liar di berbagai lembaga negara. Jokowi pun telah menyetujui pembentukan Operasi Pemberantasan Pungli (OPP). Saat ini pembentukan OPP tengah dimatangkan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

2 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

3 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

3 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya