13 Petani Jadi Tersangka Kasus Sengketa Tanah di Karawang  

Reporter

Jumat, 14 Oktober 2016 14:56 WIB

Ilustrasi. scpr.org

TEMPO.CO, Karawang - Polisi sudah menangkap puluhan orang yang diduga melakukan penyerangan terhadap petugas keamanan PT Pertiwi Lestari pada Selasa, 11 Oktober 2016. Dari 52 orang yang ditangkap, 13 orang ditetapkan sebagai tersangka.

"Dari 13 tersangka yang kami amankan, dua di antaranya anak yang masih di bawah umur, tapi kami tetap proses sesuai dengan aturan hukum," kata Komisaris Eko Prasetyo kepada wartawan, Jumat, 14 Oktober 2016.

Eko mengatakan ketiga belas tersangka terancam Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana penganiayaan terhadap orang lain secara bersama-sama dan perusakan secara bersama-sama dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Kepala Kepolisian Resor Karawang Ajun Komisaris Besar Andi Herindra membenarkan penangkapan itu. Menurut dia, polisi akan bersikap tegas terhadap pelaku kekerasan.

Andi menduga peristiwa penyerangan itu telah direncanakan sebelumnya. Ia mengaku masih melakukan pendalaman, apakah ada aktor intelektual di balik penyerangan tersebut. "Saya menyatakan kejadian penganiayaan warga kepada petugas sekuriti Pertiwi Lestari. Seharusnya peristiwa tersebut tidak dengan cara main hakim sendiri dan bisa dimusyawarahkan. Namun mereka yang terlibat tetap diproses secara hukum," tuturnya.

Bentrokan antara sekelompok warga dan PT Pertiwi Lestari di Dusun Cisadang, Desa Wanajaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang terjadi pada Selasa, 11 Oktober 2016. Ratusan warga, serta sejumlah aparat sejumlah sekuriti Pertiwi Lestari terlibat perkelahian.

Sementara itu, Komite Pimpinan Pusat Serikat Tani Nasional (KPP STN) keberatan atas penetapan tersangka tersebut. Dari siaran pers yang diterima Tempo, para petani membela diri lantaran sekuriti Pertiwi Lestari memukuli seorang petani bernama Enjam Narya, 46 tahun. Ia terprovokasi karena alat berat Pertiwi Lestari merusak kebun dan tanaman miliknya.

"Warga lain berusaha melindungi Pak Enjam hingga terjadi saling dorong. Karena kalah banyak, orang-orang Pertiwi Lestari lari dan banyak yang terjatuh hingga kepala mereka terbentur batu. Ada juga masuk ke lubang galian, sementara pihak Brimob mengeluarkan tembakan tiga kali hingga massa bubar," kata Ahmad Rifai, Ketua STN.

Menurut dia, ekskavator Pertiwi Lestari menumbangkan pohon nangka dan nyaris menimpa rumah seorang warga yang menyulut amarah para petani. "Itu murni pembelaan diri petani. Pertiwi Lestari melakukan pemukulan lebih dulu," katanya.

Tempo menemui Enjam di RSUD Karawang pada Selasa, 11 Oktober 2016. Ia terbaring lemas. Petani itu mengaku dipukuli oleh sekuriti Pertiwi Lestari menggunakan kayu. Terlihat luka memar di bagian kepala, kaki, dan rusuknya. "Kami mau sekalian divisum," katanya.

Selain Enjam, ada Anih, 55 tahun. Ia memperlihatkan kepalanya yang benjol. "Kebun kami di-buldoser. Siapa yang enggak marah. Kebun singkong dan pisang yang kami tanam hancur," tuturnya. Enih dan Enjam mengaku terlibat dalam perkelahian dengan sekuriti Pertiwi Lestari. Mereka mengaku tidak rela kebun yang sudah dirawat sejak dulu diratakan buldoser.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

4 Maret 2024

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

14 Januari 2024

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

Pemerintah dan polisi terus menekan penggunaan knalpot brong di Kabupaten Karawang.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

30 November 2023

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

UMK Bekasi sebesar Rp 5.34 juta mengalahkan UMK Karawang yang selama ini selalu memecahkan rekor menjadi upah minimum tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya