TNI AU Usut Anggotanya di Padepokan Dimas Kanjeng  

Reporter

Selasa, 11 Oktober 2016 12:46 WIB

Suasana penjagaan ketat oleh ratusan petugas kepolisian saat proses rekontruksi di padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Mojokerto - Pihak Pangkalan Udara (Lanud) Abdurahman Saleh, Malang, sedang menyelidiki kemungkinan oknum anggota TNI AU terlibat dalam pengamanan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur.

Berdasarkan informasi yang berkembang di masyarakat, pengamanan padepokan itu, selain dilakukan pengurus padepokan dari unsur sipil, melibatkan oknum anggota TNI aktif, pensiunan, dan pecatan TNI. Bahkan, dari sembilan tersangka kasus pembunuhan yang didalangi Taat Pribadi, ada anggota TNI aktif, pensiunan, dan pecatan TNI.

“Kami akan selidiki sejauh mana keterlibatan anggota kami, apakah hanya sebatas sebagai pengikut atau juga, misalnya, terlibat pengamanan yang dibayar,” ucap Kepala Penerangan Lanud Abdurahman Saleh Mayor Hamdi Londong Alu saat dihubungi, Selasa, 11 Oktober 2016.

Baca: TNI AU Bantu Anggotanya yang Jadi Korban Dimas Kanjeng

Perwira yang akrab disapa Londong itu mengatakan sementara ada lima anggota TNI AU Lanud Abdurrahman Saleh yang terkait dengan aktivitas Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. “Salah satunya terlibat kasus pembunuhan, sementara empat lain kami anggap sebagai korban penipuan,” ujarnya.

Sersan Kepala Rahmad Dewaji terlibat kasus pembunuhan bekas anak buah Taat Pribadi, Abdul Gani, yang dibunuh sejumlah orang di asrama putra padepokan tersebut, 13 April 2016. Dalam kasus ini, Rahmad berperan membantu mengangkat mayat korban ke dalam mobil dan sopir mobil yang digunakan para pelaku membuang mayat korban di Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Empat lain sementara dianggap sebagai pengikut Taat yang juga jadi korban penipuan penggandaan uang. Rata-rata mereka masih berpangkat rendah. “Ada yang peltu (pembantu letnan satu), serka (sersan kepala), dan pratu (prajurit satu),” ucap Londong.

Mereka menjadi pengikut Taat sekitar dua-tiga tahun. Uang mahar yang mereka serahkan juga beragam. “Ada yang Rp 4 juta, Rp 5 juta, dan Rp 10 juta,” ujar Londong. Namun pelipatgandaan uang yang dijanjikan tidak terwujud.

Simak: Pengacara Gatot: Reza Artamevia Sadar Memakai Narkoba

Taat Pribadi, 46 tahun, pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng, menjadi tersangka kasus pembunuhan dan penipuan dengan modus penggandaan uang. Sejak berdiri tahun 2007, puluhan ribu pengikut atau “santri” padepokan percaya dengan kemampuan Taat memunculkan atau menggandakan uang asli secara gaib.

Namun ternyata semua hanya tipuan. Pengikut padepokan berasal dari berbagai kalangan, mulai masyarakat biasa, pengusaha, ustad, artis, politikus, cendekiawan, PNS, pejabat sipil, TNI, hingga polisi. Jumlah uang mahar yang diserahkan sebagai syarat penggandaan uang diperkirakan mencapai ratusan miliar.

ISHOMUDDIN






Advertising
Advertising



Berita terkait

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.

Baca Selengkapnya

Dugaan Anggota TNI Terkait Pembakaran Polsek, Ini Kata Kodam Jaya

14 Desember 2018

Dugaan Anggota TNI Terkait Pembakaran Polsek, Ini Kata Kodam Jaya

Kodam Jaya membentuk tim investigasi dengan Polisi Militer TNI AD, TNI AL dan TNI AU, untuk meneliti pembakaran polsek Ciracas dan pengeroyokan.

Baca Selengkapnya

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

8 Juli 2018

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Markas Pemuda Pancasila Jaktim, Ini Pemicunya

27 Juni 2018

Penyerangan Markas Pemuda Pancasila Jaktim, Ini Pemicunya

Penyerangan markas Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Jakarta Timur bermula dari pelemparan botol oleh seorang oknum.

Baca Selengkapnya

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

11 Juni 2018

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

3 Juni 2018

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.

Baca Selengkapnya

Di Papua, Seorang Prajurit TNI Menikam Perusak Rumahnya

26 Mei 2018

Di Papua, Seorang Prajurit TNI Menikam Perusak Rumahnya

Prajurit TNI menikam seorang warga kampung yang diduga merusak rumah tinggalnya.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

11 Mei 2018

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.

Baca Selengkapnya