Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang dengan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, calon Gubernur Banten Rano Karno dan calon Gubernur Gorontalo Hana Hasanah didekat makam Bung Karno saat melakukan ziarah di Blitar, Jawa Timur, 10 Oktober 2016. PDI Perjuangan mengajak pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung partai itu pada Pilkada serentak 2017 berziarah ke makam Bung Karno di Blitar. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Rombongan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menggunakan pesawat carter saat melakukan ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
Pesawat terbang yang digunakan milik maskapai penerbangan Timor Leste, Leste Aviation. “Ya, dicarter biasa aja. Enggak ada yang khusus,” kata pemilik Leste Aviation, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, saat dikonfirmasi Tempo melalui pesan pendek, Selasa, 11 Oktober 2016.
Leste Aviation adalah maskapai komersial baru di Timor Leste yang dimiliki Jhony, yang juga mantan Direktur Utama Merpati. Dia bekerja sama dengan temannya di Timor Leste untuk mendirikan maskapai itu.
Pesawat tersebut melayani rute dari dan ke Timor Leste dalam program pengembangan industri penerbangan di wilayah tersebut. Adapun operator dan manajemen Leste Aviation, kata Jhony, masih berada di bawah Trans Prima Aviation.
Acara ziarah berlangsung Senin, 10 Oktober 2016. Megawati mengajak para calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDI Perjuangan. Tampak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok serta Djarot Syaiful Hidayat, yang merupakan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ada pula Rano Karno dan Embay Mulya Syarief, yang menjadi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten; Hana Hasanah dan Tony Yunus, duet calon Gubernur dan Wakil Gorontalo; serta pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bangka Belitung, Rustam dan Irwansyah.
Adapun dari pengurus DPP PDI Perjuangan, antara lain Hasto Kristiyanto, Achmad Basarah, Eriko Sotarduga, dan Komarudin Watubun. Selain itu, hadir Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
