Polisi Periksa Pria yang Diduga Penyimpan Uang Taat Pribadi  

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 10 Oktober 2016 14:22 WIB

Tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring petugas saat rekontruksi di padepokannya Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. Rekonstruksi yang menghadirkan Kanjeng Dimas dan sejumlah tersangka lain tersebut dilakukan untuk pengembangan pengusutan kasus pembunuhan Abdul Gani. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya - Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur hari ini mengagendakan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk kasus penipuan dan pembunuhan yang dilakukan pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi. Di antaranya adalah Dodik Wahyudi. Penduduk Pasuruan itu pengikut Dimas Kanjeng yang diduga menyimpan uang miliaran rupiah.

"Surat panggilan sudah kami layangkan Jumat pekan lalu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Markas Polda Jawa Timur, Senin, 10 Oktober 2016. Argo berharap sejumlah saksi bisa memenuhi panggilan penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Polda Jawa Timur.

Menurut Argo, keterangan para saksi dibutuhkan untuk mengungkap kasus penipuan berkedok penggandaan uang Taat. Dari pantauan Tempo di Mapolda Jawa Timur, hingga berita ini ditulis Dodik Wahyudi belum tampak hadir di ruangan penyidik.

Kapolres Pasuruan Ajun Komisaris Besar M. Aldian mengatakan dua pekan lalu empat anggotanya dari Polsek Beji telah mendatangi rumah Dodik Wahyudi di Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Dodik, yang disebut-sebut menjabat sebagai sultan itu, diduga menyimpan uang Taat Pribadi.

Di lapangan, kata Aldian, diketahui Dodik sudah lama tidak ada di rumah. Dia memiliki rumah mewah yang dibangun setelah bergabung dengan Taat beberapa tahun lalu. Sebelumnya, Dodik hanya pekerja pabrik. "Sejak bergabung dengan Taat Pribadi, kehidupannya berubah jadi kaya," ujarnya.

Penduduk sekitarnya mengenal Dodik orang yang sombong. Namun ia sangat royal terhadap warga. Dia juga pernah membiayai seorang warga untuk maju dalam pemilihan kepala desa setempat. Aldian menyebut Dodi bukan warga Gunung Gangsir. "Dia hanya beristrikan orang sana bernama Nur Aini."

Menurut Aldian, kedatangan polisi ke rumah Dodik baru sebatas mengecek kebenaran pemberitaan yang beredar di media, yang disebut menyimpan uang Taat. "Kami belum melakukan apa-apa karena belum ada perintah dari tim penyidik Polda Jawa Timur."

NUR HADI

Baca:
Minta Dilindungi Jokowi, Gatot Akan Bongkar Jaringan Ini
Mario Teguh Buka Suara di Facebook, Ini yang Dia Tulis
Gara-gara Uang Rp 200 Ribu, Dua Pria Nekat Bunuh Rekannya

Berita terkait

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

4 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya