Agar Predikat Tak Dicoret, Yogya Gelar Batik Biennale  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 10 Oktober 2016 14:10 WIB

Seorang model memperagakan kreasi busana unik berbahan batik dalam Jogja Fashion Week di Jogja Expo Center, Yogyakarta, 24 Agustus 2016. Acara ini akan berlangsung hingga 28 Agustus mendatang. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta menggelar Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2016 sebagai upaya mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia. Acara ini akan dilaksanakan pada 12-16 Oktober 2016 dengan rangkaian acara berupa simposium di Hotel Royal Ambarukmo dan Jogja Expo Center serta lokakarya batik di Imogiri.

“Supaya predikat itu tidak dicoret. Syaratnya, ada event batik untuk menunjukkan aktivitas dunia batik di Yogyakarta tidak mati,” kata Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Daerah Istimewa Yogyakarta Syahbenol Hasibuan kepada Tempo, Senin, 10 Oktober 2016.

Syahbenol menjelaskan, predikat itu dikukuhkan Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council/WCC) saat peringatan 50 tahun organisasi itu di Dongyang, Provinsi Zhejiang, Cina, pada 18-23 Oktober 2014.

Maka, Dekranasda DIY pun bersama pemerintah DIY merancang acara berskala internasional dua tahun sekali, yang baru kali ini diselenggarakan. Sedangkan acara tahunan yang telah berlangsung antara lain Jogja Fashion Week. “Tiap empat tahun sekali predikat itu dievaluasi WCC,” ujarnya.

Ketua Panitia JIBB 2016 Didik Purwadi menjelaskan, dalam rangkaian acara Batik Biennale, akan dilakukan kunjungan ke museum batik di Keraton Yogyakarta dan di Museum Ulen Sentanu di Sleman.

Ada tujuh pemateri dari luar negeri yang dihadirkan. Mereka berasal dari Jepang, Malaysia, Kuwait, Cina, Jerman, Thailand, dan Singapura. Pemateri akan bercerita tentang batik yang ditemukan di tiap negara.

“Termasuk soal penemuan teknologi pewarnaan batik dengan lintang warna di beberapa negara,” ujar Didik. Acara ini terbuka untuk umum.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

12 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

13 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

17 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

18 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

42 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

44 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

54 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

59 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

6 Maret 2024

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya