TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI menyiapkan tim konseling untuk memberi pembinaan psikologi kepada anggota polisi menyusul maraknya polisi bunuh diri.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan tim psikologi adalah solusi untuk menghindarkan tekanan psikologi berlebih pada anggota polisi. Tekanan, menurut dia, bisa memicu manusia, termasuk polisi, mengambil keputusan yang salah.
"Kami akan adakan konseling. Orang-orang yang dicurigai (mengalami tekanan) akan dilakukan pembinaan psikologi oleh tim kita, ada pelaksanaannya," kata Boy saat menghadiri upacara penyerahan Satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta, hari ini, 8 Oktober 2016.
Menurut Boy, konseling itu akan dilakukan setelah Polri selesai melakukan evaluasi internal terhadap para anggota. "(Pembinaan) Psikologi itu bagian dari pemantauan Polri. Soal perkembangan anggota yang mengalami problematika, (kasus bunuh diri) tentu sangat disayangkan."
Baca: Saat Sylviana Murni Asyik Memotret Juru Warta
Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan tingginya angka bunuh diri di kalangan polisi. Menurut dia, tahun ini saja sudah ada 16 polisi bunuh diri.
Tito menyebut, salah satu kemungkinan penyebab bunuh diri adalah berkaitan dengan masalah kesejahteraan polisi. Angka kasus bunuh diri polisi di Indonesia itu, dia menilai, merupakan angka terbesar dibanding negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Evaluasi psikologi pun akan dilakukan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri. Jika hasilnya sudah muncul, Tito berniat akan meminta pimpinan polisi mengelola serta membina anggotanya. "Tapi kalau akarnya semua sama, misalnya masalah kesejahteraan, tentu kami akan tingkatkan kesejahteraan," kata Tito di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat kemarin.
YOHANES PASKALIS
Berita terkait
Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
7 jam lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
20 jam lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
21 jam lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
1 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
1 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
1 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
1 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
2 hari lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
2 hari lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca SelengkapnyaTPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
2 hari lalu
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya