Siaga Bencana Boyolali Diperpanjang Hingga Maret 2017  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 6 Oktober 2016 15:00 WIB

Warga melintasi banjir sambil memabawa barang-barangnya di kawasan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, 19 Juni 2016. Hujan yang terjadi hari Sabtu kemarin dari sore hingga tengah malam membuat kawasan Solo Raya terendam banjir dini hari tadi. Bram Selo Agung/Tempo

TEMPO.CO, Boyolali - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, memperpanjang status siaga bencana selama musim hujan hingga Maret 2017. Semula status siaga itu diberlakukan mulai Oktober 2016 hingga Februari 2017 karena diprediksi musim hujan akan berlangsung hingga Februari 2017.

“Untuk mengantisipasi musim hujan yang berkepanjangan, rencana status masa siaga bencana khususnya banjir dan tanah longsor diperpanjang hingga Maret 2017,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Purwanto, pada Kamis, 6 Oktober 2016.

Bahkan Boyolali menambah pos siaga bencana dari hanya di 9 kecamatan pada 2015, pada tahun ini pos siaga bencana ditambah meliputi 10 kecamatan. “Luasan area rawan banjir dan longsor terus bertambah,” kata Purwanto. Penambahan pos siaga bencana ini berdasarkan rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi musim hujan yang dipimpin Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Selasa, 4 Oktober 2016.

Berdasarkan data dari BPBD yang diperbarui pada akhir September lalu, ada 36 desa rawan banjir di 12 kecamatan dan 76 desa rawan longsor di 17 kecamatan. Ada pun pada 2015 hanya ada 25 desa rawan banjir dan 40 desa rawan longsor. “Sekarang potensi bencana menyebar di seluruh kecamatan,” kata Purwanto.

Bahkan, dampak berkurangnya daerah resapan air di Boyolali karena masifnya pembangunan hingga faktor alam, seperti kebakaran hutan di Gunung Merbabu pada Juni - November 2015, juga dirasakan di wilayah Kota Surakarta.

Seperti diketahui, pada Selasa malam lalu, permukiman di Kecamatan Laweyan dan Serengan Surakarta terendam banjir akibat luapan air Sungai Jenes dan Premulung. Pemerintah Kota Surakarta menuding banjir itu kiriman dari daerah hulu di Boyolali.

Sungai Pepe yang berhulu di Gunung Merbabu wilayah Boyolali itu memang sungai terpanjang di Karesidenan Surakarta. “Kami sudah mengusulkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo agar segera melakukan pengerukan, terutama di wilayah Kecamatan Ngemplak, agar alirannya lancar,” kata Purwanto.

DINDA LEO LISTY





Advertising
Advertising

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

1 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

1 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

2 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

4 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

5 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya