Kematian-kematian Tak Wajar di Sekitar Dimas Kanjeng  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 4 Oktober 2016 20:25 WIB

Tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring petugas usai melakukan rekontruksi di padepokannya Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur telah menerima empat laporan penipuan. Namun, dua keluarga korban juga melapor ihwal kematian tidak wajar setelah meminum air pemberian Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Air itu diberikan setelah mereka menagih janji pencairan uang. Kedua korban itu adalah Najmiah, warga Makassar, Sulawesi Selatan, dan Kasianto, warga Surabaya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan penyidik akan melakukan penyelidikan terkait dengan laporan kematian tidak wajar dua korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

"Laporan itu sudah kami terima dan nanti kami lakukan penyelidikan," kata Argo sesaat setelah tiba di Mapolda Jawa Timur setelah mengikuti rekonstruksi kasus pembunuhan pengikut Dimas Kanjeng, Senin malam, 3 Oktober 2016. Namun, Prabowo mengaku polisi masih fokus menangani kasus penipuan.

Baca: Saat Dimas Kanjeng Perdaya 'Wali Kota Surabaya' Rp 300 Juta

Menurut Argo, penyidik akan mendalami adanya unsur pidana lain di luar kasus penipuan dan penggelapan yang dilakukan Dimas Kanjeng.

"Apakah nanti kami akan membuat pidana baru atau tidak, lihat saja nanti. Yang penting laporan penipuan dan penggelapan kami selidiki dulu," ujar Argo.

Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Akbar Faisal, saat mendampingi keluarga Najmiah mengungkapkan keganjilan kematian itu. Berdasarkan pengakuan keluarga korban, Najmiah meninggal tak lama setelah meminum air obat dari Dimas Kanjeng Taat Pribadi. "Dalam proses sakitnya, ujung tangan korban menghitam," kata Akbar, Jumat pekan lalu.

Padahal, menurut Akbar, korban tidak pernah mempunyai riwayat sakit seperti itu. Atas keganjilan itu, Akbar mencurigai kematian Najmiah ada kaitannya dengan air obat dari Dimas Kanjeng. "Ada kecurigaan di situ," kata Akbar. Akbar menunjukkan foto Najmiah dengan ujung tangannya menghitam saat berobat di Singapura.

Winu Sunarsono, adik dari Kasianto, mengungkapkan hal yang sama. Menurut Winu, kakaknya meninggal sebulan setelah meminum air pemberian Dimas Kanjeng saat mengikuti istigasah di padepokan.

"Tangan dan kakinya menghitam padahal kakak saya tidak punya riwayat sakit apa-apa," kata Winu saat melapor di Mapolda Jawa Timur kemarin.

Baca: Minum Zam-zam Dimas Kanjeng, Jari Kasiyanto Hitam, Diracun?

Selain kecurigaan terhadap kematian Najmiah dan Kasianto yang diduga tidak wajar, Dimas Kanjeng, 46 tahun, sudah ditetapkan menjadi tersangka pembunuh bekas santri dan mantan orang kepercayaannya, Abdul Gani, 43 tahun.

Dalam reka ulang pada Senin, 3 Oktober 2016, terungkap Gani dibunuh di Padepokan Dimas Kanjeng di perbatasan Desa Wangkal dan Gadingwetan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Gani dibunuh beberapa orang dari sembilan tersangka yang terlibat.

Gani dianiaya dan dijerat lehernya di dalam asrama putra hingga meninggal pada 12 April 2016. Lalu, korban dimasukkan ke boks plastik dan dibawa dengan mobil. Mayatnya dibuang dan ditemukan di aliran Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, pada 13 April 2016.

Korban meninggal lainnya, Ismail Hidayah, dibunuh terlebih dulu di luar padepokan dan mayatnya ditemukan di Desa Tegalsono, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Februari 2015. Namun, saat itu identitasnya belum diketahui karena wajahnya rusak dan tidak ditemukan kartu identitas.

Simak juga: Ismail Diduga Dibunuh Karena Buka Rahasia Dimas Kanjeng Ini

Selang 14 bulan kemudian, Gani dibunuh di padepokan dan mayatnya ditemukan di Wonogiri, Jawa Tengah, April 2016. Dari penangkapan para tersangka pembunuhan Gani terungkap bahwa mereka juga membunuh Ismail. Sehingga polisi membongkar makam Ismail di Probolinggo untuk dilakukan tes DNA pada Juni 2016 dan DNA Ismail cocok dengan sampel DNA istri dan anaknya.

Ismail dan Gani adalah dua bekas santri sekaligus orang kepercayaan Taat. “Tapi keduanya akhirnya dibunuh karena keduanya tahu banyak dan khawatir penipuan penggandaan uang yang dilakukan selama ini terbongkar,” kata Kepala Kepolisian Resor Probolinggo Ajun Komisaris Besar Arman Asmara Syarifuddin.

NUR HADI

Baca juga:
Keterpilihan Ahok Merosot: Inilah 3 Hal Menarik & Mengejutkan
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Gegabah Sita Buku Malaysia

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

21 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

22 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya