Terungkap, 2 Wanita Ini Diduga Simpan Rahasia Dimas Kanjeng
Editor
Bobby Chandra
Minggu, 2 Oktober 2016 19:56 WIB
TEMPO.CO, Probolinggo - Mohammad Abdul Junaidi, bekas pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, mengatakan kediaman dua istri Dimas Kanjeng diduga menjadi lokasi penyimpanan uang atau mahar yang disetorkan para pengikutnya. Ruang tersebut bukan bunker di bawah tanah tapi ruangan di dalam rumah.
“Masih ada lagi tiga lokasi rahasia tempat penyimpanan uang yang belum diberi garis polisi,” kata Mohammad Abdul Junaidi saat melapor dan memberi keterangan di Kepolisian Resor Probolinggo, Jawa Timur, sejak Sabtu malam sampai Minggu dinihari, 1-2 Oktober 2016.
Baca: Inilah 3 Lokasi Dimas Kanjeng Diduga Rahasiakan Uangnya
Junaidi berani bersumpah atas keterangannya. “Saya bawa Al-Qur'an, siap disumpah,” ujarnya. Junaidi adalah teman akrab Ismail Hidayah, satu dari dua korban pembunuhan yang diduga melibatkan Taat. “Sejak remaja saya berteman baik dengan almarhum (Ismail), pernah kuliah bareng di Situbondo."
Sesuai pengakuan Ismail sebelum dibunuh, kata Junaidi, ada tiga ruang rahasia tempat penyimpanan uang di luar padepokan. “Tiga ruangan antara lain dua di rumah isteri kedua dan ketiga Taat dan satu lagi di sebuah rumah di Kota Probolinggo,” kata warga Kabupaten Situbondo ini.
Baca: 2 Koper Uang di Rumah Marwah Daud, Dikira dari Jin, Rupanya?
Rumah isteri kedua dan ketiga Taat sama-sama berada di Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, namun di lokasi berbeda. Rumah isteri kedua berada di Perumahan Jatiasri sedangkan rumah isteri ketiga terdapat di Dusun Karangdampit.
Pantauan Tempo, kedua rumah itu belum diberi garis polisi. Rumah di Perumahan Jatiasri masih dihuni isteri kedua Taat, Laila, 32 tahun, bersama dua anaknya. Sedangkan rumah isteri ketiga, Mahfeni, tertutup dan tidak dihuni sejak Taat ditangkap polisi.
Baca juga:
Ingat Skandal Papa Minta Saham? Nama Novanto Dipulihkan: Aneh Sekali!
Terungkap, 2 Wanita Ini Diduga Simpan Rahasia Dimas Kanjeng
Selanjutnya: Junaidi mengaku pernah...
<!--more-->
Junaidi mengaku pernah datang ke tiga rumah tempat penympanan uang tersebut. "Saya pernah diajak Ismail ke tiga rumah itu untuk menaruh uang tapi saya menunggu di luar,” katanya. Uang yang disimpan dalam ruang rahasia tersebut, menurut Junaidi, asli.
“Uang itu asli setoran dari para santri termasuk para pejabat dan politisi yang tertarik penggandaan uang,” kata Junaidi. Selama ini polisi hanya menyebut ruang rahasia tempat penyimpanan uang di rumah Taat di Padepokan Dimas Kanjeng, di Desa Wangkal, Kabupaten Probolinggo.
Baca: Dimas Kanjeng Blakblakan ke Anggota DPR, Polisi: Bullshit!
Polisi menangkap Dimas Kanjeng di padepokannya, 22 September 2016. Penangkapan itu terkait kasus pembunuhan dua pengikutnya, Abdul Ghani dan Ismail Hidayah. Selain kasus pembunuhan, Kepolisian menetapkan Dimas Kanjeng sebagai tersangka kasus penipuan.
Adapun Kepolisian masih menelusuri pengakuan Dimas Kanjeng yang mengaku telah menyerahkan ratusan miliaran rupiah ke sejumlah orang kepercayaannya di Jakarta dan Bangil, Kabupaten Pasuruan. "Kalau memang benar di mana alamatnya," ujar Kasubdit I Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Cecep Ibrahim.
Baca: Begini Kisah 2 Koper Uang 'Gaib' di Rumah Marwah Daud
Menurut Cecep, selama pemeriksaan oleh penyidik, Dimas Kanjeng tidak pernah menyebutkan alamat dan keterangannya selalu berubah-ubah. "Pernah bilang di Jakarta, lain hari bilang di Gunung Lawu. Jadi keterangan kepada wakil anggota dewan tadi malam hanya omong kosong," ujarnya.
Penyidik, kata Cecep, masih terus menelusuri asal-usul uang, di mana uang itu disimpan, digunakan untuk apa, dan siapa saja yang menerima. "Saat ini kami masih dalami melalui saksi-saksi dan pelapor," ujarnya. Cecep menyebut sejauh ini saksi yang sudah diperiksa ada enam orang. Adapun pelapor sebanyak tiga orang.
ISHOMUDDIN
Baca juga:
Ingat Skandal Papa Minta Saham? Nama Novanto Dipulihkan: Aneh Sekali!
Terungkap, 2 Wanita Ini Diduga Simpan Rahasia Dimas Kanjeng