Semarang Banjir, DPRD Tuding Ulah Pengembang

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 30 September 2016 17:57 WIB

Petugas pos menerjang banjir untuk mengantarkan surat dan paket di ruas Jalan Kaligawe, Semarang, 4 Januari 2015. Hujan deras selama hampir 4 jam membuat jalan Kaligawe tergenang banjir hingga 50 cm. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang, Jawa Tengah, menuding pengembang perumahan sebagai penyebab banjir di awal musim hujan ini. “Banyak pengembang menerobos Perda dan cenderung hanya mencari untung secara finansial,” kata Sekretaris Komisi Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Kota Semarang, Agus Riyanto, Jum’at 30 September 2016.

Menurut dia, pengembang melanggar aturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), sistem Bangunan Gedung serta Rencana Induk Sistem (RIS) Drainase yang dibuat pemerintah Kota Semarang. Dia menunjukan kasus banjir di Kecamatan Mangkang karena pengembang membangun perumahan di kawasan dataran tinggi di Ngaliyan, Kedungpane, Bukit Semarang Baru, Palir, dan Mijen.

“Pengembang yang membangun perumahan di dataran tinggi sengaja mengalih-fungsikan lahan hutan yang sebelumnya berfungsi sebagai daerah serapan air,” katanya.

Masalahnya juga, pemerintah Kota Semarang tidak mengawasi polah pengembang itu. Meski sudah ada aturan pengembangan lahan, seperti pembuatan danau buatan dan polder air. “Kondisi itu diperparah sikap pemerintah tak menegakkan aturan secara maksimal,” katanya.

Bahkan ia menuding sejumlah pengembang mendapatkan izin lewat jalur oknum pejabat dan pegawai di pemerintah Kota Semarang. Buktinya, ujar Agus, muncul perumahan di kawasan di kawasan hutan yang memiliki izin bangunan. “Pemerintah Kota Semarang harus tegas, proyek harus dihentikan jika tak sesuai aturan,” kata Agus.

Peraturan menyebutkan sanksi bagi pengembang yang melanggar berupa administasi hingga pidana. “Namun hingga kini dewan belum pernah melihat adanya ketegasan sanksi yang dikeluarkan pemerintah,” ujarnya.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Triyanto sulit dimintai konfirmasi terkait dengan tudingan itu. Begitu pula wakilnya Djoko Santoso, yang membidangi penataan wilayah.

EDI FAISOL

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

4 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

4 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

4 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

13 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

3 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

3 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya