Heboh Dimas Kanjeng, Jin Iprit, dan Gas Air Mata

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 29 September 2016 07:25 WIB

Dimas Kanjeng Taat Pribadi. youtube.com

TEMPO.CO, Surabaya - Tersangka kasus pembunuhan, Dimas Kanjeng Taat Pribadi, urung memamerkan kepiawaiannya dalam menggandakan uang, seperti yang diklaimnya dan para pengikutnya. Kegagalan itu, menurut pengakuan Dimas Kanjeng, lantaran jin yang selama ini membantunya sudah kabur meninggalkannya.

"Alasannya, jinnya sudah pergi setelah terkena gas air mata polisi saat penangkapan pada Kamis pekan lalu," kata Kepala Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Cecep Ibrahim setelah menggelandang Taat Pribadi ke ruang penyidik, Rabu, 28 September 2016.

Baca: Ismail, Pengikut Dimas Kanjeng yang Dihabisi Dikenal Licin

Pernyataan Cecep yang menirukan pengakuan Taat Pribadi itu disambut tawa belasan wartawan. Pernyataan itu, menurut Cecep, disampaikan Taat saat proses penyidikan beberapa waktu lalu atau tak lama setelah dia ditangkap. "Kepada saya, dia mengaku memiliki jin bernama Jin Iprit," ucap Cecep sambil tersenyum.

Kamis, 22 September 2016, Polda Jawa Timur dan Kepolisian Resor Probolinggo menangkap Taat terkait dengan kasus pembunuhan. Polisi menduga Taat sebagai dalang di balik kematian dua pengikutnya, yang ditemukan tewas dengan leher terjerat dalam kurun waktu yang berbeda.

Baca: Bela Dimas Kanjeng, Marwah Daud Ibrahim: Dia Aset Indonesia

Sementara itu, saat digelandang penyidik kepolisian, Taat mengaku bisa menggandakan uang. "Insya Allah, begitulah," tuturnya, sembari mengatakan bisa menggandakan uang dengan ilmu yang ia punya. Taat mengaku melakukan praktek penggandaan uang sejak 2006.

Dia pun berjanji akan mengembalikan uang yang sudah disetorkan kapadanya. "Jangan khawatir, saya akan kembalikan," ucapnya. Menurut dia, tindakan menggandakan uang itu dilakukannya dengan niat baik, yakni membantu ribuan santrinya yang berada di berbagai tempat di seluruh Indonesia.

Baca: Marwah Daud Ibrahim Bandingkan Dimas Kanjeng dengan Habibie

Adapun dalam kasus dugaan penipuan, penyidik masih memeriksa Taat. Statusnya masih sebagai saksi. "Pemeriksaan tambahan untuk kasus penipuan," ujar Kepala Subdirektorat III Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Taufik H.Z., yang ikut memantau penggelandangan Taat Pribadi.

Sebelumnya, penyidik telah menerima tiga laporan penipuan. Satu dari tiga pelapor sudah diselesaikan dengan surat pernyataan. Namun laporan itu hingga kini belum dicabut. Ketiga pelapor mengaku masing-masing telah menyetor Rp 1,5 miliar, Rp 800 juta, dan Rp 800 juta beserta perhiasan berharga kepada Taat.

NUR HADI

Baca Juga
Ribut dengan Mario, Deddy Corbuzier: Rugi Rp 40 Triliun
Inilah 5 Saksi Kunci yang Lihat Pesta Seks Gatot Brajamusti




Berita terkait

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

2 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

6 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

11 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya