Ratusan Pengikut Dimas Kanjeng, Cuma 20 Periksa Kesehatan  

Reporter

Rabu, 28 September 2016 04:20 WIB

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za

TEMPO.CO, Probolinggo - Ratusan pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang bertahan di padepokan setempat enggan diperiksa kesehatan mereka. Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo melalui Puskesmas Gading melakukan pemeriksaan kesehatan di tenda tempat menginap ratusan pengikut Taat.

“Dari ratusan orang, hanya sekitar 20 orang yang mau diperiksa, yang lainnya enggak mau,” kata Kepala Puskesmas Gading Saiful, Selasa, 27 September 2016.

Saiful mengatakan dari 20 orang tersebut, hanya satu orang yang menderita diare. “Tidak sampai dirawat dan hanya kami beri obat,” katanya. Pemeriksaan kesehatan tersebut berdasarkan hasil kordinasi antara Kepolisian Resor Probolinggo bersama Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Menurut Saiful, pihaknya tidak sampai mengecek lokasi tempat mandi, cuci, kakus (MCK) karena alasan keamanan. Sebab dikhawatirkan ada reaksi negatif dari pengikut Taat. “Jadi kami tidak tahu kondisi MCK-nya bagaimana,” katanya. Menurutnya, tenda dengan penutup terpal plastik dijadikan tempat tinggal pengikut padepokan kurang layak dan bisa mengganggu kesehatan mereka. “Ya, begitulah kondisinya,” katanya.

Ada sekitar 500 orang pengikut Taat yang masih bertahan di padepokan yang berada di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur itu. Mereka tinggal di gedung atau pendapa serta beberapa tenda yang memang disediakan oleh pihak padepokan. Namun diperkirakan ada ribuan orang pengikut yang tinggal di rumah-rumah penduduk sekitar padepokan. Mereka bertahan dan masih percaya dengan kemampuan Taat menggandakan uang meski pimpinan mereka sudah ditangkap polisi karena kasus pembunuhan.

Taat Pribadi, 46 tahun, ditangkap Kepolisian Daerah Jawa Timur dibantu Kepolisian Resor Probolinggo dalam penggerebekan besar-besaran, Kamis, 22 September 2016. Taat diduga jadi otak pembunuhan dua bekas pengikutnya yang mayatnya ditemukan di Probolinggo, Jawa Timur, Februari 2016, dan Wonogiri, Jawa Tengah, pada April 2016. Selain Taat, polisi juga telah menetapkan sembilan orang lainnya sebagai eksekutor maupun orang yang turut serta membantu pembunuhan berencana tersebut. Sejumlah orang lainnya yang terlibat pembunuhan masih buron.

Selain mengusut kasus pembunuhan, polisi juga menyelidiki dugaan penipuan dengan modus penggandaan uang yang dilakukan Taat. Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi berdiri sejak tahun 2005. Taat dipercaya memiliki kemampuan menggandakan uang dengan syarat pengikutnya menyerahkan mahar sejumlah uang jutaan rupiah dan membaca amalan atau wirid.

Ribuan pengikut Taat tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya masyarakat biasa, sejumlah tokoh nasional juga ada yang menjadi pengikut Taat. Salah satunya eks politikus Partai Golkar yang juga bekas Anggota DPR RI Marwah Daud Ibrahim yang menjadi Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya