Sejumlah calon penumpang mengamati layar infromasi penerbangan di terminal keberangkatan Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Februari 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Surabaya - Aktivitas penerbangan dari Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, menuju sejumlah wilayah di Indonesia bagian timur masih normal meski Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, meletus, Selasa, 27 September 2016.
"Sampai sejauh ini masih normal dan tidak ada penerbangan yang dibatalkan karena letusan itu," kata Humas Bandar Udara Internasional Juanda Anom Fitra Anggono saat dihubungi Tempo. Namun, Anom menambahkan, kondisi dan situasinya suatu saat bisa berubah tergantung arah angin.
Gunung Barujari dilaporkan kembali meletus pada hari ini, pukul 14.45 WIB. Gunung yang pada awal Agustus 2016 juga meletus itu melontarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter dengan amplitude sebesar 52 milimeter yang mengarah condong ke arah barat daya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, memperkirakan letusan tersebut akan mencapai Kota Mataram dan mempengaruhi aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok.
Sutopo mengimbau kepada warga agar waspada. Dia memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB), BPBD Lombok Tengah, BPBD Lombok Timur, dan BPBD Lombok Utara untuk mengantisipasi situasi terburuk.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
17 jam lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.