Peneliti LIPI: Dana Kampanye Cenderung untuk Beli Dukungan  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 27 September 2016 12:18 WIB

Ratusan petugas kepolisian melaksanakan apel pengamanan gedung Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta, 21 September 2016. PDIP resmi mencalonkan pasangan Ahok-Djarot untuk Pilgub DKI. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, mengatakan ada kecenderungan penggunaan dana kampanye pemilihan kepala daerah untuk membeli dukungan atau politik uang.

"Kecenderungan pilkada kita selama ini bahwa pasangan calon mengeluarkan banyak uang justru untuk membeli dukungan. Bukan kampanye dalam arti sesungguhnya, mensosialisasikan visi-misi yang dijanjikan supaya terpilih," kata Haris di Kedai Kopi Deli, Jakarta Pusat, Selasa, 27 September 2016.

Haris menjelaskan, pola membeli dukungan bisa berupa uang tunai atau memberikan kebutuhan dalam bentuk bahan pokok atau bahan bangunan sebagai kompensasi supaya konstituen memilih pasangan calon. Menurut Haris, pola semacam itu tidak memiliki batasan dalam mengeluarkan uang. "Makin banyak pemilih tentu makin besar uang yang dikeluarkan," ujarnya.

Dana kampanye, Haris berujar, sebaiknya digunakan hanya khusus untuk biaya kampanye itu sendiri. Misalnya, membiayai perjalanan, menyewa panggung, spanduk, umbul-umbul, dan pamflet. Selain itu, aturan mengenai dana kampanye bisa diperketat. Namun sayangnya, kata Haris, aturan mengenai politik uang kini justru diperlemah.

Haris mengatakan Pasal 73 ayat 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada menyebutkan uang transportasi, uang makan, dan pengadaan bahan untuk kampanye bukan termasuk politik uang. "Itu konyol. Jadi harus diperketat regulasinya," tuturnya.

Haris juga menyarankan agar sanksi bagi pelaku yang melakukan politik uang maupun yang menerima imbalan harus ditingkatkan. Terakhir, pasangan calon harus meneladani dan memberikan contoh yang baik meski hal itu dianggap sebagai tantangan terberat. "Pasangan calon menjanjikan perbaikan kehidupan kolektif tanpa imbalan. Itu memang butuh perjuangan," ujarnya.

FRISKI RIANA

Baca:
Inilah Obrolan Mirna-Jessica di Grup WA Sebelum Ngopi
Kopi Maut: Jessica Tampil Beda, Berkacamata, Ini Alasannya




Advertising
Advertising

Berita terkait

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

27 Juli 2020

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

Selain Kebun Raya Purwodadi, LIPI telah membuka kembali Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

29 Juni 2020

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Peneliti LIPI mengatakan pengolahan dan penyimpanan yang baik dapat mencegah kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di jamur enoki.

Baca Selengkapnya

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

5 Mei 2020

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pendeteksi Virus Corona alias COVID-19 baik berbasis PCR maupun non-PCR tengah dikembangkan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

18 Oktober 2019

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

LIPI akan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah karena tentang pembentukan BRIN

Baca Selengkapnya

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

31 Januari 2019

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

Menurut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, reorganisasi internal sudah disetujui Kemenpan-RB.

Baca Selengkapnya

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

10 Desember 2018

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

Sejak tahun 1998, LIPI terlibat dalam kegiatan COREMAP.

Baca Selengkapnya

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

31 Mei 2018

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

Sebelum menjadi Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko menjabat sebagai Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik.

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

18 Mei 2018

Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai 18 sampai 20 Mei 2018 di Gedung Samida Kebun Raya Bogor.

Baca Selengkapnya

LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

24 Maret 2018

LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

Ekspedisi kelautan LIPI dan Singapura itu menggunakan kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI yang berlayar selama 14 hari.

Baca Selengkapnya