Cegah Sengketa, Pemerintah Sertifikasi Semua Tanah pada 2025

Reporter

Senin, 26 September 2016 22:15 WIB

Sofyan Djalil. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menetapkan Surabaya sebagai proyek percontohan (pilot project) program sertifikasi tanah. Bersama DKI Jakarta dan Batam, Sofyan menargetkan seluruh bidang tanah di tiga daerah tersebut sudah bersertifikat atau minimal terdaftar pada 2017.

“Mudah-mudahan pada 2017 nanti Surabaya sudah selesai semua, tidak ada lagi sepotong tanah pun di yang tidak terdaftar,” ujarnya saat membuka peluncuran program “Sertifikatkan Surabaya” di Balai RW 02, Kelurahan Made, Senin, 26 September 2016.

Sofyan menuturkan terdapat sekitar 224 ribu bidang tanah di Kota Pahlawan yang belum terdaftar. Sementara di Jakarta berkisar 300 ribu bidang. "Mudah-mudahan tidak ada lagi tanah di Surabaya yang tidak terdaftar sehingga sertifikat tanahnya jelas dan tidak ada sengketa,” tutur dia.

Baca: Sertifikasi Tanah di Surabaya Ditargetkan Selesai Akhir 2017

Sofyan melanjutkan, setelah tiga daerah itu, proyek percontohan sertifikasi tanah dilanjutkan ke kabupaten/kota lain yang telah mengajukan diri menjadi tempat pelaksanaan program. Hal ini sejalan dengan target Kementerian Agraria untuk mendaftar dan mensertifikasi seluruh tanah di Indonesia pada 2025.

Menurut dia, sampai saat ini baru 45 juta bidang tanah yang sudah bersertifikat dari total 120 juta bidang tanah di Indonesia. "Kalau memang tidak memungkinkan seluruhnya bersertifikat, setidaknya terpetakan dan terdaftar dulu seluruhnya," katanya.

Adanya pemetaan memungkinkan BPN memiliki data nomor induk setiap persil, siapa pemiliknya, hingga masalah apa yang sedang dihadapi. Di kemudian hari, pemilik yang ingin mensertifikatkan tanah tinggal datang ke BPN untuk menyesuaikan data dan mengurus sertifikat.

Baca: Presiden Jokowi Perintahkan Terobosan Reforma Agraria

Sofyan mengatakan sertifikasi banyak bermanfaat, misalnya dapat dijadikan agunan untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat dan fasilitas keuangan dan mengurangi konflik. “Banyak investor takut masuk, karena meski tanah dibeli, masih digugat,” ujarnya.

Toh, Sofyan mengakui, anggaran program Sertifikasi Tanah Kementerian ATR/BPN ini terbatas karena sumber pendanaannya berasal dari APBN. Program Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) hanya mampu menjangkau 1 juta sertifikat tanah saja per tahun. Itu sebabnya, kata Sofyan, dia mendekati pemerintah daerah seperti Surabaya.


"Serta mengajak masyarakat ikut berpartisipasi seperti para pengusaha melalui CSR (corporate social responsibility),” tuturnya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

AHY Sebut Redistribusi Tanah belum Capai 10 Persen

56 hari lalu

AHY Sebut Redistribusi Tanah belum Capai 10 Persen

AHY menyebut redistribusi tanah belum mencapai 10 persen. Reformasi agraria masih jauh dari harapan.

Baca Selengkapnya

Janjikan Kepastian Hukum, AHY Gandeng Satgas-Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan

59 hari lalu

Janjikan Kepastian Hukum, AHY Gandeng Satgas-Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan

Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gandeng Satgas Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan untuk pastikan penegakan hukum pertanahan.

Baca Selengkapnya

AHY Jadi Menteri ATR/BPN Menuai Sorotan, Salah Satunya Perkuat Posisi Jokowi di Parlemen

23 Februari 2024

AHY Jadi Menteri ATR/BPN Menuai Sorotan, Salah Satunya Perkuat Posisi Jokowi di Parlemen

Sejumlah kritik berdatangan usai AHY dilantik menjadi Menteri Jokowi. KPA menilai langkah Jokowi memilih AHY tak serius mencari solusi masalah agraria

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik AHY Menjadi Menteri ATR, KPA: Bukan Pilihan Tepat

22 Februari 2024

Jokowi Lantik AHY Menjadi Menteri ATR, KPA: Bukan Pilihan Tepat

Dewi Kartika mengatakan ada sejumlah catatan minus di balik penunjukan AHY sebagai Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya

Jadi Menteri ATR, AHY Diminta Prioritaskan Penyelesaian Konflik Struktural Agraria hingga..

22 Februari 2024

Jadi Menteri ATR, AHY Diminta Prioritaskan Penyelesaian Konflik Struktural Agraria hingga..

Walhi meminta Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY memprioritaskan pelepasan kawasan hutan untuk Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

Baca Selengkapnya

Apa Tugas Menteri ATR/BPN?

22 Februari 2024

Apa Tugas Menteri ATR/BPN?

AHY resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri ATR/BPN menggantikan Hadi Tjahjanto. Berikut tugas dari seorang Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

21 Februari 2024

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjadi Menteri ATR/BPN 8 bulan ke depan. Berikut Menteri ATR/BPN dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

Soal Penyebab Ketimpangan Ekonomi yang Diucapkan Anies dalam Debat, Pengamat Singgung UU Cipta Kerja

5 Februari 2024

Soal Penyebab Ketimpangan Ekonomi yang Diucapkan Anies dalam Debat, Pengamat Singgung UU Cipta Kerja

Ekonom sekaligus Direktur Celios Bhima Yudhistira menyebut ketimpangan ekonomi di Indonesia terjadi lantaran kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cak Imin dan Mahfud MD Satu Suara soal Pembentukan Lembaga Baru Reforma Agraria, Apa Saja Visi Paslon 1 dan 3?

23 Januari 2024

Cak Imin dan Mahfud MD Satu Suara soal Pembentukan Lembaga Baru Reforma Agraria, Apa Saja Visi Paslon 1 dan 3?

Apa saja visi misi paslon nomor urut 1 Muhaimin iskandar alias Cak Imin dan nomor 3 Mahfud MD terkait reforma agraria?

Baca Selengkapnya

Prabowo Puji Gibran Paham Ekonomi Usai Debat Cawapres dengan Tema Lingkungan Hidup, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat

22 Januari 2024

Prabowo Puji Gibran Paham Ekonomi Usai Debat Cawapres dengan Tema Lingkungan Hidup, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat

Prabowo sebut Gibran menguasai pemahaman ekonomi, tetapi tema debat sebenarnya tentang lingkungan hidup, pangan, agraria, masyarakat adat.

Baca Selengkapnya