Menteri Tjahjo Sebut Politik Uang Sumber Malapetaka  

Reporter

Senin, 26 September 2016 15:47 WIB

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kanan) dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 19 September 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan politik uang merupakan sumber malapetaka bagi kepala daerah di kemudian hari. Untuk itu, kementeriannya mendorong semua calon kepala daerah dalam pemilihan langsung tidak melakukan itu.

"Yang penting adalah bagaimana menjaga jangan sampai ada politik uang," ucap Tjahjo di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 26 September 2016. Ia berharap pilkada serentak bisa menjadi model untuk pemilihan langsung legislatif dan pemilihan langsung presiden lebih demokratis.

Tak hanya soal politik uang, Menteri Tjahjo juga mengingatkan pentingnya netralitas, termasuk di kalangan Tentara Nasional Indonesia dan pegawai negeri sipil. Pemerintah, ujar Tjahjo, akan berupaya menjaga netralitas para pegawai negeri sipil dalam pilkada nanti.

Berkaca pada pilkada serentak Desember 2015, Tjahjo menuturkan hanya ada satu-dua kasus PNS yang terlibat dalam pilkada. Namun, dari laporan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, saat ini setidaknya sudah ada delapan PNS yang terlibat dalam pilkada. "Netralitas TNI sudah ditegaskan oleh Panglima TNI," kata Tjahjo.

Di sisi lain, dalam hal keamanan, Tjahjo mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan Badan Intelijen Negara. Pemerintah tidak bisa menentukan daerah mana yang disebut-sebut rawan dalam pilkada nanti. Ia berkeyakinan bahwa masyarakat sudah cukup cerdas dalam memilih calon pemimpin yang diharapkan.

"Sulit mengatakan rawan. Kalau saya sebut, misalkan Jakarta, masyarakatnya cerdas. Kalau enggak cocok dengan calon, dia (pemilih) bisa enggak milih," ucapnya. Meski demikian, ia optimistis pelaksanaan pilkada di 101 daerah pada Februari 2017 akan berjalan aman.

ADITYA BUDIMAN

Baca Juga:
Jadi Ketua Tim Sukses Ahok-Djarot, Nusron Wahid Siap Mundur
Project Pop Parodikan Foto Selfie Calon Gubernur DKI, Begini Hasilnya
Dituduh Mau Gagalkan Anies Baswedan, Istana Jokowi Bereaksi






Advertising
Advertising

Berita terkait

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

5 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

26 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

29 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

13 Maret 2024

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

7 Maret 2024

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya