Pengungsi Banjir Bandang Garut Mulai Terserang Penyakit

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Sabtu, 24 September 2016 18:38 WIB

Warga memilih pakaian sumbangan di posko pengungsi korban banjir bandang, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, 22 September 2016. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Garut - Sejumlah pengungsi korban banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai terserang penyakit. Gangguan kesehatan yang paling banyak terjadi yakni infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), saluran pencernaan, dan penyakit kulit. “Sekarang ini hari-hari tumbuhnya penyakit, pascabanjir inilah yang bahaya,” ujar Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Sabtu, 24 September 2016.

Menurut dia, salah satu sumber tumbuhnya penyakit ini dari bau bangkai binatang yang mati terbawa banjir bandang. Selain itu, sanitasi lingkungan yang kurang memadai di tempat pengungsian.

Karena itu pemerintah mendirikan 24 posko kesehatan yang disebar di sejumlah lokasi bencana untuk mencegah timbulnya wabah penyakit. Pos kesehatan itu diisi tenaga medis dari para relawan seperti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Ikatan Dokter Indonesia, dan Persatuan Perawat. “Kami juga menggratiskan korban banjir untuk berobat di semua puskesmas, klinik, dan rumah sakit yang ada di Garut,” ujar Helmi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tenni Sewara Rifai kebutuhan yang paling mendesak saat ini yakni sarung tangan lateks. Sarung tangan itu sangat dibutuhkan dalam kegiatan pencarian korban yang masih hilang dan kegiatan medis lainnya. “Persediaan di kami dan BPBD juga kosong,” ujarnya.






Untuk kebutuhan obat-obatan, Tenni mengaku masih dapat ditanggulangi dengan persediaan yang ada. Kebutuhan obat juga mendapatkan suplai dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Selain itu, Dinas Kesehatan menerjunkan tenaga medis di enam titik daerah rawan bencana.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman, mengklaim akan mengerahkan kadernya untuk membantu penanganan bencana banjir bandang di Garut. Bantuan yang fokus menjadi perhatian yakni penanganan obyek vital seperti rumah sakit dan kajian kerusakan lingkungan. “Kami akan mendorong kader yang ada di parlemen untuk secepatnya membuat program pascabencana berikut alokasi dananya, salah satunya di komisi IX DPR RI,” ujarnya.

Hingga berita ini ditulis jumlah korban tewas bertambah menjadi 33 orang. Sedangkan korban yang masih dalam pencarian sebanyak 20 orang. Selain itu, tim gabungan juga masih melakukan pembersihan lumpuh di daerah bencana seperti di RSUD, Cimacan, dan Asrama Lapang Paris.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

22 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

6 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

24 hari lalu

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

37 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

7 Januari 2024

Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

Dikenal diupah rendah, tenaga honorer, Satpol PP Garut yang mendukung Gibran tidak akan merasakan gaji 3 bulan kedepan.

Baca Selengkapnya

Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

3 Januari 2024

Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan anggota Satpol PP yang viral karena terang-terangan mendukung Gibran telah dijatuhkan sanksi.

Baca Selengkapnya

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu

Baca Selengkapnya

Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

7 November 2023

Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

Korban dibunuh saat sedang mandi di sungai.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

1 September 2023

4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

Maudy Ayunda dan Kim Bum akan bermain dalam film Tanah Air Kedua, bercerita tentang Komarudin pria Korea yang menikah dengan wanita Garut

Baca Selengkapnya

Selain Terkenal dengan Dodolnya, Berikut 6 Makanan Khas Kota Garut

12 Agustus 2023

Selain Terkenal dengan Dodolnya, Berikut 6 Makanan Khas Kota Garut

Selain dikenal sebagai Swiss van Java karena dikelilingi banyak gunung, Kota Garut juga dikenal dengan kulinernya yang tidak kalah lezat. Tidak hanya dodolnya, saat berkunjung ke Garut juga harus mencoba Jeruk Garut, Burayot, hingga Pindang Ikan khas Garut.

Baca Selengkapnya