Wiranto Pastikan WNI Sandera Abu Sayyaf Tersisa 5 Orang  

Reporter

Selasa, 20 September 2016 17:13 WIB

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto usai pertemuan terkait antisipasi kerawanan Pilkada, di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, 30 Agustus 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membenarkan adanya satu warga negara Indonesia (WNI) lain yang tengah diupayakan bebas dari Abu Sayyaf. Tiga WNI awak kapal pukat ikan berbendera Malaysia, sudah lebih dulu dibebaskan, pada Sabtu, 17 September 2016.

"Kita tunggu, satu lagi ini dalam proses. Kita ingin tahu secara jelas," ujar Wiranto saat dicegat di depan kantornya, Jakarta, Selasa, 20 September 2016.

Baca: Tiga Sandera Abu Sayyaf Asal NTT Dibebaskan

Menurut Wiranto, pembebasan WNI yang ditawan Abu Sayyaf tidak instan, dan membutuhkan waktu. Pemerintah, menurut Wiranto, perlu berhati-hati bertindak, agar tidak mengancam nyawa para sandera. "Karena kita menghadapi para perampok yang orientasinya duit. Pemerintah dari awal berusaha semaksimal mungkin untuk membebaskan mereka, dan sekarang satu demi satu," kata Wiranto.

Wiranto menolak merincikan cara membebaskan tiga WNI yang kini ditangani Kedutaan Besar RI Manila. Wiranto tak mengkonfirmasi maupun menampik adanya uang tebusan untuk menyelamatkan tiga nelayan asal Nusa Tenggara Timur itu. Namun, Wiranto memastikan pemerintah Indonesia tak akan berkompromi dengan kelompok perompak itu, jika menyangkut finansial.

"Sekarang kita tidak perlu fokus ke sana. Ada hal-hal yang tidak bisa diungkapkan secara meluas, intinya mereka bebas," tutur Wiranto.

Pihak KBRI Manila telah menyambut ketiga WNI pada Senin, 19 September 2016, di Zamboanga, Filipina Selatan. Para WNI ini akan dipulangkan setelah menjalani sejumlah prosedur medis, terutama untuk menghilangkan trauma setelah disandera dalam hitungan bulan. "Ketiganya menjalani post trauma healing, yang waktunya sangat tergantung pada kondisi psikologis masing-masing," ujar Sekretaris Pertama Fungsi Sosial-Budaya Kedutaan Besar RI Manila Basriana Basrul, lewat keterangan tertulis KBRI Manila, Selasa, 20 September 2016.

Dalam keterangan itu, disebutkan bahwa pemerintah RI, kini mengantongi tugas menyelamatkankan sisa lima WNI, yang masih disandera di Filipina Selatan. Upaya penyelamatan terus dilakukan dengan dukungan pemerintah Filipina.

Keluarga ketiga WNI yang bebas pun sudah dikabari mengenai hal ini. "Kementerian Luar Negeri RI sudah menyampaikan berita gembira ini pada keluarga mereka di Kabupaten Bulukumba, NTT."

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

29 Februari 2024

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

Prabowo dapat gelar Jenderal TNI Kehormatan dari Jokowi. Pada 1998, Dewan Kehormatan Perwira memberhentikannya dari TNI, SBY salah satu anggotanya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

28 Februari 2024

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

Presiden Jokowi lepas landas dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, sekitar pukul 13.00 WIB menuju Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

21 Februari 2024

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

Jokowi melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam menggantikan Mahfud Md. Berikut Menko Polhukam sejak era reformasi, termasuk SBY dan Wiranto.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Daftar Menko Polhukam Selama Pemerintahan Jokowi, Benarkah Mahfud MD Paling Lama Menjabat?

3 Februari 2024

Daftar Menko Polhukam Selama Pemerintahan Jokowi, Benarkah Mahfud MD Paling Lama Menjabat?

Jokowi sebut Mahfud MD merupakan Menko Polhukam paling lama menjabat dalam dua periode pemerintahannya. Betulkah? Siapa Menko Polhukam lainnya?

Baca Selengkapnya

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.

Baca Selengkapnya

Seluruh Staf Penjara yang Disandera Narapidana di Ekuador Sudah Bebas

14 Januari 2024

Seluruh Staf Penjara yang Disandera Narapidana di Ekuador Sudah Bebas

Semua penjaga penjara dan pegawai administrasi yang disandera oleh narapidana di lembaga pemasyarakatan di seluruh Ekuador kini telah dibebaskan

Baca Selengkapnya

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

8 Januari 2024

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

Kemlu menyelesaikan total 218.313 kasus terkait WNI sejak 2014 hingga 2023 di bawah kepemimpinan Retno Marsudi.

Baca Selengkapnya

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

28 Desember 2023

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

Benny mempertanyakan sikap Wiranto, SBY, dan Agum Gumelar yang saat ini mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Israel Tuding Houthi Sandera Kapal Inggris Pembawa Mobil di Laut Merah

20 November 2023

Israel Tuding Houthi Sandera Kapal Inggris Pembawa Mobil di Laut Merah

Israel mengatakan Houthi menyandera sebuah kapal kargo milik Inggris yang dioperasikan Jepang di Laut Merah, Houthi mengaku menyita kapal Israel

Baca Selengkapnya