TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan tiga warga negara Indonesia yang sempat diculik di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, telah dibebaskan. Ketiganya merupakan WNI asal Nusa Tenggara Timur yang diculik dan disandera kelompok Abu Sayyaf pada Juli 2016.
Ryamizard, yang baru kembali ke Indonesia setelah bernegosiasi di Filipina, mengatakan, selain ketiga WNI itu, masih ada satu WNI lagi yang sedang dirundingkan pembebasannya.
Baca:
Menhan: Isu Sandera Lebih Rumit daripada Paspor Palsu Calon Haji
Kemenlu: Abu Sayyaf Sudah 4 Kali Tetapkan Tenggat Tebusan
Abu Sayyaf Beri Deadline Baru, Ini Tanggapan Kemlu
“Mudah-mudahan malam ini bisa lepas satu, berarti empat. Kalau yang tiga sudah pasti, yang satu ini, kan, belum pasti,” ujar Ryamizard dikutip dari keterangan pers Kementerian Pertahanan, Senin, 19 September 2016.
Dalam keterangan pers di website resmi Kementerian, kemhan.go.id, tiga WNI yang sudah bebas merupakan awak kapal pukat penangkap ikan LLD 113/5/F berbendera Malaysia. Mereka adalah Emmanuel, Lorens Koten, dan Theodorus Kopong.
Ryamizard sendiri sempat ke Zamboaga, Filipina selatan, untuk mengurus penyerahan tiga WNI itu dari militer Filipina yang mendukung upaya pembebasan. Tak lupa, Ryamizard menyampaikan besarnya peran Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).
“MNLF banyak berperan karena mereka orang sana dan tahu betul medan, kira-kira tempat pelarian atau tempat persembunyian," ucapnya.
Dia pun mengatakan kondisi ketiga WNI sehat dan segera dipulangkan ke Indonesia secepatnya. “Tadi sudah diperiksa kesehatannya. Pemulangan bergantung pada Kementerian Luar Negeri, tapi saya minta secepatnya," tuturnya.
Dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad kemarin, juru bicara Komando Militer Mindanao Barat, Filipina, Mayor Filemon Tan, menyatakan pembebasan tiga WNI itu hanya berselang beberapa jam setelah bebasnya sandera asal Norwegia, Kjartan Sekkingstad.
Dia tak merinci proses pengembalian para sandera tapi menegaskan bahwa pembebasan itu merupakan hasil rangkaian operasi yang digelar pasukan militer Filipina secara intensif.
YOHANES PASKALIS
Berita terkait
Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel
4 hari lalu
Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera
5 hari lalu
Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.
Baca SelengkapnyaHamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan
6 hari lalu
Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.
Baca SelengkapnyaKepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah
6 hari lalu
Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional
Baca SelengkapnyaHamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup
8 hari lalu
Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.
Baca SelengkapnyaLebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan
11 hari lalu
Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.
Baca SelengkapnyaRibuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas
12 hari lalu
Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.
Baca SelengkapnyaSembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel
18 hari lalu
Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.
Baca SelengkapnyaSatu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan
26 hari lalu
Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas
27 hari lalu
Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.
Baca Selengkapnya