Ini Persiapan Eni Lestari, TKW Asal Kediri Pidato di PBB

Reporter

Sabtu, 17 September 2016 14:05 WIB

Presiden AS Barack Obama saat KTT Perubahan Iklim di Majelis Umum PBB, Selasa (22/9). (AP Photo / Richard Drew)

TEMPO.CO, Malang - Dua hari lagi Eni Lestari Andayani Adi menjadi tenaga kerja wanita Indonesia pertama yang berpidato dalam sesi pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Migran dan Pengungsi (High Level Summit on Migrant’s and Refugees) ke-71 di New York, Amerika Serikat, pada 19 September 2016.

Eni Lestari berasal Desa Minggiran, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang hampir 17 tahun bekerja di Hong Kong. Dia aktif di banyak organisasi buruh migran, antara lain Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) Hong Kong dan kini mengetuai International Migrant’s Alliance atau IMA.

IMA merupakan aliansi formal buruh migran yang terbentuk di Hong Kong pada 2008 dan kini beranggotakan 120 organisasi buruh migran dari 32 negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

“Saya diberi waktu 3 menit untuk berpidato dalam sesi opening KTT PBB, bergantian dengan dua aktivis HAM dari Irak dan Suriah. Kami akan berpidato dalam perspektif perbudakan dan perdagangan manusia (human trafficking), serta pengungsi,” kata Eni Lestari kepada Tempo, Sabtu, 17 September 2016.

Nantinya Eni tampil bergantian dengan aktivis dari Irak (Nadia Murad Basee Taha alias Nadia Taha) dan Suriah (Mohammed Badran), yang masing-masing bekerja di Jerman dan Belanda.

Nadia mewakili Yazda, organisasi global etnis Yazidi yang berbasis di Amerika Serikat. Sedangkan Badran mewakili Syirian Volunteers in the Netherland atau SYVNL. Nadia dan Badran juga mendapat waktu tiga menit untuk berpidato.

Pidato mereka akan disaksikan 1.900 hadirin, yang terdiri dari para pemimpin PBB, kepala negara, menteri, masyarakat sipil, sektor swasta, organisasi internasional, dan akademisi.

Eni mengatakan, dia akan menyuarakan tiga isu, yaitu menuntut semua negara mengutamakan hak dan kesejahteraan buruh migran, negara penerima buruh migran diminta tidak menempatkan mereka sebagai masyarakat kelas dua, serta negara pengirim jangan membiarkan praktek ekploitasi dan perdagangan manusia (human trafficking) terhadap buruh migran.

Menurut Eni, selama ini buruh migran mengalami diskriminasi dan terisolasi. Diskriminasi membuat buruh migran—bukan hanya buruh migran Indonesia—sering mengalami kekerasan fisik dan bahkan sampai dibunuh.

Banyak buruh migran yang hidupnya terkungkung oleh beban kerja yang sangat berat dan cenderung tidak manusiawi sehingga mereka sangat kesulitan mendapat kesempatan untuk berkumpul bersama teman-temannya.

Ketidakberdayaan buruh migran merupakan akumulasi dari praktek jahat perdagangan manusia yang dilakukan perusahaan pengirim dan agennya. Parahnya, para buruh migran yang tak berdaya justru dimanfaatkan sindikat narkoba.

Sindikat ini menawarkan sejumlah uang agar sang buruh migran bisa melunasi utang-utang, misalnya. Sebagai imbalan, si buruh migran dirayu dan bahkan dipaksa melakukan pekerjaan yang sebenarnya tidak mereka ketahui. Mereka dijebak.

Eni Lestari dan kawan-kawan sudah mencoba menguak kebusukan perusahaan pengirim dan agen, serta sindikat narkoba, dengan terus mengadvokasi kasus Mary Jane Veloso, terpidana mati asal Filipina, dan Merry Utami, terpidana mati asal Indonesia. Mereka buruh migran yang diduga kuat menjadi korban dalam kasus perdagangan narkotika antarnegara.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

10 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

28 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

44 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya