BNPT: WNI yang ke Suriah Mulai Pulang  

Reporter

Kamis, 15 September 2016 18:42 WIB

Ilustrasi pengamanan terorisme. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius menyebutkan lebih dari 500 warga negara Indonesia yang berada di Suriah dan Irak sempat berkontak dengan kelompok radikal di sana. Para WNI yang oleh BNPT dijuluki Foreign Teroris Fighter (FTF) itu kini mulai kembali ke Indonesia.

"Saat kembali, mereka jadi masalah,” kata Suhardi seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi Hukum DPR RI, Senayan, Kamis, 15 September 2016. BNPT harus mengantisipasi untuk mereduksi radikalisme mereka dengan membuat format yang melibatkan semua kementerian.

Menurut Suhardi, para WNI yang sebelumnya berangkat ke Suriah dengan berbagai alasan, dari pendidikan sampai ibadah, itu patut diwaspadai karena sebagian besar berbekal kemampuan militer. "Tapi, dari 500 orang itu, 69 di antaranya sudah meninggal dunia," ujar Suhardi.

Dia berjanji akan memastikan lagi jumlah WNI yang pergi maupun yang pulang ke wilayah Irak dan Suriah melalui kerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Pasalnya, angka 500 yang disebut Suhardi masih perhitungan kasar.

BNPT juga berupaya memudahkan akses informasi lintas kementerian dan lembaga untuk penanggulangan terorisme. Lewat Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, pertengahan Agustus lalu, BNPT sudah menginisiasi pembentukan satuan tugas yang terdiri atas 17 kementerian dan lembaga terkait.

Suhardi pun menekankan bahwa bahaya radikalisme, yang biasanya menjadi akar pergerakan teroris, tak hanya berasal dari dalam lembaga pemasyarakatan. Publik, menurut dia, cenderung hanya memperhatikan napi dan kelompok teroris yang tersorot media. "Padahal anaknya, keluarganya (napi teroris) juga punya potensi radikal sama," kata Suhardi.

Anggota Komisi Hukum DPR RI, Wenny Warouw, mengatakan komisinya mendorong pemberlakuan program deradikalisasi. Namun mereka masih akan menunggu rincian program strategis BNPT. "Misalnya di Poso, di mana (program deradikalisasi) mau diterapkan? Siapa yang terlibat? Harus lebih jelas, lebih fokus," ujar Wenny yang ditemui seusai rapat.

Wenny mengatakan BNPT, sebagai leading sector isu terorisme, harus mendetailkan fungsi keterlibatan 17 kementerian dan lembaga yang ada dalam Satgas Terorisme. "Kalau perlu, kami minta daftar lampiran. Sebagai pengemban pengawasan kepada mereka (BNPT), Komisi Hukum harus tahu rincian itu."

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

9 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

17 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

36 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

26 Februari 2024

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.

Baca Selengkapnya

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

21 Februari 2024

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia

Baca Selengkapnya

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

24 Desember 2023

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

Kelompok ini diduga membentuk organisasi resmi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an dan lalu disebut dalang peristiwa Bom Natal 2000 dan Bom Bali.

Baca Selengkapnya

Para Mantan Napi Teroris Diajak Menanam Padi

15 November 2023

Para Mantan Napi Teroris Diajak Menanam Padi

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Pertanian (Kementan) ajak mantan narapidana terorisme menanam padi.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala BNPB Doni Monardo Dirawat di Rumah Sakit, Keluarga Pastikan Kondisinya Stabil

23 September 2023

Eks Kepala BNPB Doni Monardo Dirawat di Rumah Sakit, Keluarga Pastikan Kondisinya Stabil

Eks Kepala BNPB Doni Monardo sakit dan sedang dirawat secara intensif di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

20 September 2023

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

Gibran mengemukakan Pemerintah Kota Solo memang sangat serius dalam penanggulangan masalah intoleransi dan radikalisme.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Pengkhususan dalam Mengawasi Rumah Ibadah

8 September 2023

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Pengkhususan dalam Mengawasi Rumah Ibadah

Menurut Wapres Ma'ruf Amin, masalah itu datang apabila ada pengkhususan terhadap suatu objek seperti rumah ibadah.

Baca Selengkapnya